Mohon tunggu...
Dasilva ari
Dasilva ari Mohon Tunggu... Pengacara - Sebab kita sering lupa, maka menulis adalah kunci

Coguyon ergo sum

Selanjutnya

Tutup

Humor Artikel Utama

Humor | Tren Kerajaan Baru dan Salah Paham Pemerintah Menanggapinya

18 Januari 2020   18:51 Diperbarui: 21 Januari 2020   22:28 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kerajaan Agung Sejagat (Sumber: KOMPAS.com/istimewa)

Syarat mendirikan sebuah negara apapun bentuknya sebenarnya mudah. Hanya ada 4 hal: pemerintahan yang sah, adanya rakyat, adanya wilayah, dan pengakuan dari negara lain.

Bagi Maharaja Totok Santoso, pendiri dan pemimpin Kerajaan Agung Sejagat, hal itu sulit didapatkannya karena ada satu yang kurang, yaitu pengakuan dari negara lain. 

Boro-boro mendapatkan pengakuan dari negara lain, negara tetangga terdekat yaitu Indonesia saja tidak mau mengakui. Bahkan malah Sang Maharaja ditangkap dan dituduh melakukan penipuan.

Tapi aku juga berpikir apa yang merasuki pikiran Totok Santoso. Mungkin beliau mendirikan negara sebagai kritik atas pemerintahan yang sekarang, seperti apa yang dilakukan Republik The Panasdalam gagasan Pidi Baiq, misalnya.

Atau mungkin juga dia membentuk kerajaan itu atas dorongan batin setelah nonton drama series Game of Thrones, untuk menjaga tahta Iron Thrones.

Halah, mungkin sih ya, Maharaja Totok cuma ingin menjaga garis trah keturunannya. Mungkin hanya ingin menyenangkan anaknya saja yang ingin jadi princess seperti di dunia Disney.

Tapi masa sih, semudah itu alasanya sampai beliau membuat kerajaan? Bahkan tidak hanya mendirikan dalam rupa seragam-seragam ala cosplay, beliau sampai membuat struktur kerajaan yang tertata rapi melebihi struktur dalam organisasi.

Mari kita ulas prediksi mengapa beliau berani-beraninya mendirikan kerajaan, menggunakan alasan poleksosbudhankam (politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, dan keamanan).

Ditinjau dari aspek politik, hadirnya Kerajaan Agung Sejagat mungkin ingin menciptakan trah kekuasaan yang berasal dari keluarga dan lingkungan sekitar.

Logika berpikirnya, daripada menunggu untuk mendapat porsi jabatan melalui partai politik dan lewat jalur kontestasi Pemilihan Umum yang cenderung lama, akhirnya beliau membuat sendiri tatanan yang bisa langsung diisi tanpa melalui proses itu. Maka beliau mendirikan kerajaan dan sistem pemerintahan sendiri.

Dari segi ekonomi, beliau ingin menciptakan struktur ekonomi yang langsung menjangkau lapisan akar rumput masyarakat. Beliau merasa pemerataan ekonomi masih belum stabil di bawah pemerintahan Indonesia. Beliau ingin turut andil langsung dalam mengentaskan kemiskinan bangsa melalui struktur politik Kerajaan Agung Sejagat.

Dari segi sosial budaya, Kerajaan Agung Sejagat mencoba merawat dan melestarikan budaya asli bangsa Indonesia dengan menggunakan kebaya dan beskap sebagai atribut resmi kerajaan. 

Apalagi Kerajaan Agung Sejagat mencoba membangun kekuatan identitas bangsa melalui pendekatan sejarah, dengan mengatakan bahwa negara-negara di dunia ini sebetulnya tunduk atas negara yang ada di tanah Jawa ini.

Alasan di bidang pertahanan dan keamanan lah yang seharusnya jadi alasan pemerintah Indonesia mestinya berterima kasih pada Totok Santoso. Sebab, di tengah isu Perang Dunia ke 3, hadirnya Kerajaan Agung Sejagat dapat menjadi tambahan kekuatan dan pertahanan militer dan untuk koalisi mempertahankan diri dari serangan rudal Iran dan Amerika.

Siapa tahu dengan latar belakang sejarah seperti di atas, Iran dan Amerika menjadi keder dibuatnya. Belum lagi masalah keamanan negeri ini yang semakin pelik dengan banyaknya isu begal dan tingginya angka kriminalitas di sekitar masyarakat. harapannya Kerajaan Agung sejagad dapat membantu itu.

Kalau memang benar itu alasan yang digunakan Maharaja Totok Santoso, sungguh mulia sekali niat suci beliau untuk turut serta dalam menjaga keutuhan bangsa.

Sebab mengurus negara itu sangat susah sekali, apalagi rakyatnya seperti orang Indonesia, di mana setan pun sudah tidak ada harganya bagi kita. Pemerintah harusnya lebih mendengar dan melihat dari sudut pandang luas terkait hadirnya kerajaan ini.

Beri  support mereka, akui keberadaan mereka, toh kayaknya diakui sebagai ormas saja sudah senang. Hadirnya mereka juga tidak bikin pemerintah kehilangan tahta, karena sudah punya porsi masing-masing. Yang harusnya dibubarkan dan mengancam pemerintahan sekarang itu dinasti politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun