Mohon tunggu...
Darwono Guru Kita
Darwono Guru Kita Mohon Tunggu... profesional -

**************************************** \r\n DARWONO, ALUMNI PONDOK PESANTREN BUDI MULIA , FKH UGM, MANTAN AKTIVIS HMI, LEMBAGA DAKWAH KAMPUS JAMA'AH SHALAHUDDIN UGM, KPMDB, KAPPEMAJA dll *****************************************\r\n\r\n\r\n\r\n\r\nPemikiran di www.theholisticleadership.blogspot.com\r\n\r\nJejak aktivitas di youtube.com/doitsoteam. \r\n\r\n\r\n*****************************************\r\n\r\nSaat ini bekerja sebagai Pendidik, Penulis, Motivator/Trainer Nasional dan relawan Pengembangan Masyarakat serta Penggerak Penyembuhan Terpadu dan Cerdas Politik Untuk Indonesia Lebih baik\r\n*****************************************

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Catatan Debat Perdana Pilpres 2019, Prabowo Gagal Paham

18 Januari 2019   05:48 Diperbarui: 18 Januari 2019   07:04 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pasang Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Nomor urut 1, terutama KH Ma'ruf Amien, dalam catatan penulis  berhasil mewarnai  HAM dengan landasan  Islam  yang Rahmatan Lil Alamin.. Saya yakin di bidang Pendidikan, Ekonomi dll, kita akan dicershkan dengan konsep qur'an yg selaras dengan nilai Ketuhanan yang maha esa. Ulama dan umat Islam tercerahkan.

Sementara itu, Pasangan Bosan, Prabowo Sandi,  gagal paham dalam  menanggapi pancingan KH Ma'ruf terkait radikalisasi, dam terjrbak pada radikalisasi yang sempit, terkait dengan kelompok agama tertentu, padahal Pak Kyai menyakpaikan dalam kerangka umum, artinya bisa dari paham apapun termasuk dari paham agama apapun..

Menarik paparan tetorisme saat ini ke zaman Prabowo menangani tetorisme (Orba) tentu sangat jauh berbeda, memang pada saat Orba banyak gejolak yang terjadi akhibat kedzaliman rezim, yang kerap memojokkan penganut agama tertentu (Islam) sedang gejolak saat ini lebih diakhibatkan rakyar yang sudah bebas, ingin meluapkan kebebasannya tanpa dibatasi, yang faktanta kebebasan kita tentu bersinggungan dengan kebebasan pihak lain yang perlu diregulasi, diatur.

Dengan demikian perasaan paling paham dengan masalah tetorusne dengan argumentasi pernah mendirikan satuan anti tetorisme puluhan tahun lalu merupakan argumentasi usang. Untung saja, Padlon No. 1 tidak mengungkap bagaimana pencegahan terorisme, tepatnya gejolak masyarakat yang dilakukan Prabowo khususnya pada sekitar era reformasi di tahun 1998.

Gagal paham ke dua yang dilakukan oleh Prabowo adalah saat Jokowi menanyakan tentang caleg Gerindra yang jelas jelas mantan terpidana kirupsi, atau koruptor, Jokowi sampai menegaskan lagi melalui pertanyaannya. Tetapi Prabowo tetap gagal memberikan Jawaban, seolah baru dituduh melakukan korupsi yang perlu dilaporkan.

Secara keseluruhan, nampak sekali remach kontestansi pilpres melalui debat ini diwarnai oleh keberanian Jokowi yang ternyara lebij berani menyerang pada forum resmi ini dibanding debat pilpres 2014 lalu. Salah satu serangan telak adalah ketika Jokowi membalikkan tuduhan pelanggaran Ham terkait dengan fukungan terhadap paslon dari seorang kepala desa. Jokowi mampu memukul balik dengan kasus Hoax Ratna Sarumpaet.

Jika style Bosan tetap seperti debat perdana ini, penulis memprefikdikan Jokowi akan dapat memukul balik secara telak dan KH Ma'ruf Amien akan menaburi dengan keharuman nilai nilai ketuhanan yang maha Esa (Islam) pada debat debat berikutnya. Apalagi jika pasangan Jokowi - KH Ma'ruf Amien dapat berbagi secara rapih dalam tataran praktis (untuk Jokowi) dan normatif konseptual (KH Ma'ruf Amien). Penulis yakin sebagai ulama, KH Ma'ruf Amien sangat kaya dengan nilai-niai dan kuat dalam mantik. 

Kita tunggu !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun