Mohon tunggu...
Darwin
Darwin Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, CTO, COO, Trainer, Public Speaker

S.Kom., M.Kom., CPS®, CRSP, CH, BKP, CDM, Google Ads Certified, Google My Business Certified, SEMrush Digital Marketing Certified, Content Marketing Certified, Inbound Marketing Certified, Service Hub Software Certified, Sales Management Certified, CITGP, COBIT® 2019 Foundation

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Masalah, Mari Sapu Kekalahan

26 Januari 2020   00:03 Diperbarui: 26 Januari 2020   00:03 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: freepik.com

Pernahkah Anda memakan nasi putih tanpa memiliki lauk?

Pernahkah Anda belajar tetapi tidak mengerti sebenarnya apa yang dipelajari?

Pernahkah Anda menghadiri acara yang sebenarnya tidak Anda nikmati?

Hidup seperti sebuah tangga. Beragam cara seseorang menaiki sebuah tangga, bisa selangkah demi selangkah, dua langkah, bahkan tiga langkah. Ketika terpeleset, jumlah kemunduran langkahnya melebihi langkah ketika kita menaikinya. Tidak selamanya kita tidak pernah jatuh dari tangga, sebaik apapun cara kita menaikinya. Ini disebut sebagai masalah kehidupan.

Akan tetapi, apakah kita menjadi trauma setelah jatuh? Atau mungkin tidak mau lagi menaiki tangga?

Kita hidup setiap hari, dan hanya mati yang jumlahnya sekali. Berarti setiap harinya kita harus berani menjalani kehidupan dengan sebaik-baiknya. Menghadapi masalah harus dianggap sebagai suatu kesempatan untuk belajar. 

Sama halnya ketika bersekolah, tidak semua mata pelajaran mudah bagi kita. Sesulit apapun mata pelajaran tersebut pasti bisa dilewati selama kita mau berusaha. Telah terbukti bagi Pembaca yang telah menyelesaikan bangku sekolah (bagi yang telah selesai). 

Melihat kembali mata pelajaran kelas sebelumnya, Pembaca mungkin membayangkan kenapa dulu terasa sulit padahal solusinya mudah saja. Ini yang disebut belajar. Setiap hal buruk yang dihadapi memberi kita pelajaran. 

Setiap hal buruk telah terlewati, kita baru mengenal kata bersyukur. Tiada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Waktu akan menjawabnya jika kita mau berusaha.

Wahai Pembaca yang luar biasa.....

Kita memiliki kekuatan yang luar biasa sebagai manusia. Kita penuh dengan berkah, logika, dan kemampuan yang luar biasa. Seorang yang sukses tidak mungkin menjalani jalan yang instan. 

Kesuksesan didapatkan dari kekalahan yang berulang-ulang. Seorang musisi sekalipun yang tampil luar biasa pasti pernah menjalani kondisi yang berliku-liku. Mungkin pernah ditertawakan oleh orang banyak dari bawah panggung atau bahkan mendapatkan demotivasi untuk mundur dari perjuangannya. 

Kita tidak boleh menunjukkan kelemahan diri sendiri, mengeluh, atau mungkin menjual belas kasihan, karena itu hanya akan menghancurkan daya tahan mental dalam diri. 

Bagi Anda yang telah bekerja, coba lihatlah pimpinan Anda. Apakah pimpinan tahu detail semua pekerjaan yang kita kerjakan? Jawabannya tidak. Kalau begitu, mengapa dia bisa menjadi pemimpin sementara dia tidak tahu apa-apa? Ini yang disebut sebagai leader. 

Seorang leader memiliki tanggung jawab untuk merangkul dan menciptakan teamwork. Seorang leader tidak harus memahami hal teknis, yang dituntut adalah keoptimisan, kemauan, kemampuan, dan kepemimpinan sehingga kita bisa diarahkan untuk berpikir out-of-the-box. 

Leader ibarat orangtua kita yang selalu membimbing kita ke arah yang baik dan benar (kita ketahui generasi muda sekarang lebih pintar dibandingkan orangtuanya, tetapi ingatlah kebijaksanaan hidup tetap mengalir dari atas ke bawah), yang memberikan kita kepercayaan diri bahwasanya setiap masalah pasti ada solusi dan kita tidak mungkin tidak mampu menyelesaikannya selama kita memiliki kemauan dan kemampuan. 

Salam Masalah.

Salam Keberhasilan.

Salam Sapu Kekalahan.

Trust - Do - Feel - Learn
By: Darwin, S.Kom., M.Kom., CPS, CRSP, CH, BKP

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun