Kesuksesan didapatkan dari kekalahan yang berulang-ulang. Seorang musisi sekalipun yang tampil luar biasa pasti pernah menjalani kondisi yang berliku-liku. Mungkin pernah ditertawakan oleh orang banyak dari bawah panggung atau bahkan mendapatkan demotivasi untuk mundur dari perjuangannya.Â
Kita tidak boleh menunjukkan kelemahan diri sendiri, mengeluh, atau mungkin menjual belas kasihan, karena itu hanya akan menghancurkan daya tahan mental dalam diri.Â
Bagi Anda yang telah bekerja, coba lihatlah pimpinan Anda. Apakah pimpinan tahu detail semua pekerjaan yang kita kerjakan? Jawabannya tidak. Kalau begitu, mengapa dia bisa menjadi pemimpin sementara dia tidak tahu apa-apa? Ini yang disebut sebagai leader.Â
Seorang leader memiliki tanggung jawab untuk merangkul dan menciptakan teamwork. Seorang leader tidak harus memahami hal teknis, yang dituntut adalah keoptimisan, kemauan, kemampuan, dan kepemimpinan sehingga kita bisa diarahkan untuk berpikir out-of-the-box.Â
Leader ibarat orangtua kita yang selalu membimbing kita ke arah yang baik dan benar (kita ketahui generasi muda sekarang lebih pintar dibandingkan orangtuanya, tetapi ingatlah kebijaksanaan hidup tetap mengalir dari atas ke bawah), yang memberikan kita kepercayaan diri bahwasanya setiap masalah pasti ada solusi dan kita tidak mungkin tidak mampu menyelesaikannya selama kita memiliki kemauan dan kemampuan.Â
Salam Masalah.
Salam Keberhasilan.
Salam Sapu Kekalahan.
Trust - Do - Feel - Learn
By: Darwin, S.Kom., M.Kom., CPS, CRSP, CH, BKP