Mohon tunggu...
darwinarya
darwinarya Mohon Tunggu... Hospitality Junkie

Travel Enthusiast. Hospitality Photography Junkie

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Sambut Hari di Pulau Mungil

8 Oktober 2025   00:24 Diperbarui: 8 Oktober 2025   07:13 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepedaku terus melaju. Hotel-hotel dan restoran mendominasi pandangan ku sisi kiri.

Tentu saja di jam-jam seperti ini masih sepi belum ada aktivitas. Kursi-kursi panjang yang biasa dipakai berbaring oleh para tamu menyisakan kerangka kayu, payung-payung di sekitar kolam renang dalam keadaan tertutup, kursi-kursi bar disenderkan ke arah meja.

Staff-staff security belum beranjak dari posisi. Berjaga di pintu masuk. Ada yang duduk di kursi sederhana, ada juga yang menyapu daun-daun kering untuk sekadar isi waktu luang.

Raut wajah mereka masam. Wajar karena sekian jam telah bergulat dengan jenuhnya malam. Udara lembab pesisir pantai minim oksigen pun turut menghantam fisik mereka.

Dermaga dari Kejauhan / photograph by darwinarya
Dermaga dari Kejauhan / photograph by darwinarya

Bersyukur aku tak sampai terlambat sampai di dermaga. Masih ada waktu untukku menarik napas barang sejenak.

Selagi aku merenggangkan otot-otot kaki di tempat aman, yang sekitaranya tidak mengganggu jalur lalu-lalang pejalan kaki, aku melakukan eksplor singkat melalui pandangan. Mencari tau area-area mana yang menarik untuk 'ditangkap'.

Saat itu cuaca sedang bagus. Nyaris tak ku temukan keberadaan awan. Hasilnya, ketika sang mentari muncul, bentuknya bulat penuh sempurna.

Melihatnya aku jadi teringat akan film seri dokumenter prestis garapan luar yang biasa mengambil adegan kehidupan satwa liar di Afrika sana, siluet entah itu sekawanan jerapah, gajah, singa dan lain sebagainya dengan latar matahari bulat besar serupa planet hanya berjarak sedikit dari bumi yang kita pijak.

Dermaga ini jadi tempat favorit untuk menikmati matahari terbit. Penduduk dari segala arah datang membawa misinya masing-masing. Jumlahnya memang tak begitu banyak, masih dalam taraf nyaman dan ideal.

Mereka ini, dengan gaya bahasa kelakarku, adalah 'orang-orang pilihan'. Berada di pulau kecil yang notabene 'vibes' nya kencang terasa semangat plesiran, tidak mudah untuk bangun sepagi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun