Mohon tunggu...
darwinarya
darwinarya Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Photographer Specialized Hotels and Resorts

Travel Enthusiast. Hospitality Photography Junkie

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Tidak Hanya Sekadar "Enak"

17 Januari 2022   03:25 Diperbarui: 17 Januari 2022   05:42 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Setelah sekian lama 'puasa', akhirnya terbang lagi kitaaa! / dap

Saya tipikal orang ngga mau ribet. Salah satunya kalau disodorin menu.

Males aja bacanya dari atas - bawah, mulai dari starter / appetizer, main course sampai dessert. Kepanjangan. Ditambah lagi capek habis terbang, yang seringnya kurang istirahat, kurang makan, kurang minum dan segala rentetan lain yang sepertinya nda perlu ditulis.

Lho Mas, terbang kan cuma bentar aja? Masa capek sih? Lemah sekali anda?!

Muahahaha ... Iya, bisa dipahami kok celetukan seperti itu. Tapi saya punya alasannya.

Semisal udah lama nda 'mengudara', saya punya kebiasaan jelek, yakni: Excitement berlebihan. Terbangnya kapan, hebohnya udah nyolong start dari jauh-jauh hari, H-7 biasanya.

Dekat-dekat tanggal keberangkatan, makin ngga karuan. Susah makan, susah tidur. Macam semburan adrenaline di badan kepompa terus nganthi juedhok ke level tertinggi, secara konstan, berhari-hari. Naaaahhh ... Nanti kalau udah proses check-in, baru deh tuh 'siaga-1' nya turun perlahan, berangsung-angsur normal. Tapi ya itu ... Efeknya badan jadi lemas kehabisan tenaga.

Jadi gituuu ... Bukan karena terbang doang kemudian 'lemesh' ('nyebutin "h"-nya jangan sampai ketinggalan, lemeshhhhh, pake bibir dimajuin dikit dua-duanya, coba tiruin).

Panjang ya Mas ngelanturnya, jadi kemana-mana ... Maapkeuuun, udah lama nda nulis, masih kaku semua ini rasanya, hihihi.

Bhaaaique ... Jadi Kemana kita kali ini? Manado - Sulawesi Utara.

'Tembak' aja Kakaknya Langsung

Seorang FB service datang menghampiri, "Mau pesan apa, Bapak?" -- kudu cewek yang handle, kalo cowok, biasanya ku suruh balik, tukeran, muahaha ... becanda lhooo ah--

Perbincangan saya dengan Director of Sales terhenti, melihat-lihat menu yang mana tampaknya mataku 'ngga ngebaca sama sekali, hanya ala kadarnya 'disapu' cepat.

Halah kelamaan, langsung aja ku tembak sang gadis, "What you suggest?"

"Bapak maunya apa? Yang berkuah? Yang digoreng? Atau camilan dulu mungkin?"

"Ngga ah, camilan skip dulu" sergah ku tanpa melihat Mbak nya, membaca ulang untuk kesekian kali, "Ummm ... Apa yang paling cepet dimasak, enak, tapi cost-nya ngga tinggi?" tanyaku, menaruh menu dan memandanginya. --same old me, segan kalo pesen yang mahal-mahal, suer--. Disaat bersamaan juga aku ngebatin, "Please don't say, 'Nasi Goreng' please", menu putus asa itu kalo buatku.

"Cakalang Sirang Rica?" tawarnya seketika.

"Wooooh ... Tjakeeep!" sontak saya sumringah, "Iya, saya itu aja ... Makasih ... Minumnya, ummm ... Air putih anget"

Cakalang Sirang Rica / dap
Cakalang Sirang Rica / dap
Eh iya beneran, 'nda sampai 10 - 15 menit, udah sampai di meja.

Ada tiga komponen dari Cakalang Sirang Rica, potongan ikan cakalang yang dibumbu khas rica, sayur kangkung --morning glory bahasa 'internisyinil' nya-- dan se-templok nasi putih. Kalau explanation lengkap yang tertera di menu, Stir fried cakalang fish with chili served with sauteed morning glory and steamed rice --nah mumet ngga tuh bacanya? Sekarang ngerti 'kan kenapa saya males baca menu?--

Hanya ada Aku dan Kamu

Ekspektasi saya soal makanan Manado selalu tinggi, standarnya di atas rata-rata. Jangan main-main, apalagi underestimate sama hidangan daerah sini, kalau udah bunyi klik bergaung di kepala, yang dilandasi rasa suka dari indera pengecap, bisa dibuat gila keenakan, dibikin 'ngga bisa pergi jauh-jauh, bolak-balik melulu --and that's already happens with me, seriously--.

Ibarat rindu berkepanjangan bila tak lekas berjumpa, hasrat menggebu yang tertahan oleh arus hidup yang memisahkan ... Itu ... Rasanya ... Nda enak. Nyesek di hati - pikiran.

Dari yang terhidang, saya atur ketiga komponen itu bebarengan di atas sendok, dan melahapnya sekali emplok-an.

DEG!

Baru masuk mulut ... Dikunyah sekali ... Sekeliling seakan hilang. Kosong.

Gempur gelombang cita rasa datang menerjang liar nan ganas, menghantam telak sensor motorik dari lidah, naik ke kepala, menjadikan saya lumpuh sementara.

Ku terdiam ... Hening menyelimuti.

Seolah-olah ngga ada siapa-siapa di sana selain saya dan si Cakalang Sirang Rica. Saya ngga lihat di depan saya ada Ibu Director of Sales yang nemenin, saya ngga aware dengan segala aktivitas restoran saat itu, gimana sejuknya pendingin udara yang terasa enak menyentuh kulit, suara percakapan tamu-tamu sekitar, FB service yang bertugas, bunyi nyaring cutlery yang saling beradu dengan piring, semua lenyap tanpa jejak.

Kunyah-an kedua ... Saya dibawa lebih jauh lagi, jadi mikir. Posisi masih pegang sendok, pergelangan tangan mendekat, jemari mengepal, sisi tengah - luar telunjuk menyentuh bibir.

"Ini kok bisa gini rasanya ..." saya ngebatin sambil liatin isi piring di depan saya.

Ini tuh saking enaknya, sampai ngebikin saya ngunyah dikit trus diemut, narik keluar sari-sari rasa dari balik jutaan serat-serat ikan cakalang yang diolah, yang kemudian saya gerus kunyah lagi sampai sempurna, yang akhirnya meluncur nikmat ke kerongkongan dan mendarat puas di lambung.

Enak yang bikin diam, yang bikin nangis haru.

Rasanya pengen berdiri, jalan ke belakang, trus ngedobrak pintu kitchen, tereak sekencang-kencangnya, "Whooooy ini siapa yang bikiiiin?! Bhaaaangke enak bangeeeet!".

Jadi pengen meluk sang peracik, dan mengucapkan banyak, banyak terima kasih untuk hidangannya.

Jadi sebenernya, kayak gimana rasa Si Cakalang Sirang Rica? Segitu amat Mas?

Pemain utama, sudah barang tentu di "Si Cakalang". Asin gurih pedas dibalut umami yang bikin nagih, mulut seakan dipaksa untuk terus nambah, ngga berhenti ngunyah. Semua orang juga tau, makanan Manado kebanyakan pedas-pedas, tapi ini pedasnya masih bisa dinikmati, daaaaaan ... punya efek 'delay'. Sekali, dua, tiga kali suap belom kerasa, makin ke sini, pedesnya kok nampol yak?! Ke sini lagi, kok kayak ngajakin ribut?! Huahahaha! Nah ... Kolaborasi itu makin harmonis saat dipadu crunchy-nya si morning glory, serta jejak manis dari se-templok nasi putih yang mengepul hangat.

Dokh ... Odoookh ... Odooookh ... Petjah sudah kepala sampe ubun-ubun.

Definisi "Makanan Enak"

Tiap orang pasti punya penilaian masing-masing. Semua kembali ke soal selera. Enak kataku, belum tentu cocok di lidah orang lain. Begitu juga sebaliknya. Tapi kalau ada waktu, pas datang berkunjung ke Manado, cobain deh Cakalang Sirang Rica.

Saya pribadi, setuju dengan perkataan "Adam Jones" yang diperankan Bradley Cooper yang berujar, "People eat because their hungry, I want to make food to make people stop eating". Ucapan itu terlontar di menit ke-45, detik ke-15, di film 'Burnt - 2015' (mungkin ada sedikit perbedaan timing antara film yang saya punya dengan yang kalian tonton).

Saya juga sependapat dengan efek atau impact yang ditimbulkan dari 'Makanan Enak' pada film garapan Disney "Ratatouille", scene epic kala sang kritikus restoran yang disegani - Anton Ego menjatuhkan ballpoint-nya usai cicipi sesendok Ratatouille, yang seketika membuatnya flashback ke kenangan manis semasa kecilnya.

Jadi apa itu 'Makanan Enak'?

Makanan enak menurutku, hidangan yang sanggup menyentuh jiwa sekaligus memori sang penikmat. Cara makannya bukan dilahap rakus macam diburu waktu, pelan-pelan, tiap suapnya dinikmati betul-betul, dihayati, diresapi. Makanan enak menurutku, dibikinnya kita rindu dimabuk kepayang untuk datang kembali ke sang juru masak. Terserah mau pindah ke mana, pokoknya ku jabanin, ku samperin. Mau patok harga berapa aja, gak jadi soal.

Terima kasih Cakalang Sirang Rica, sudah menemani tiap jam makan siang ku selama penugasan di Aston Manado.

Definetely will come back for you, next time ...

Cakalang Sirang Rica 10 / 10

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun