Bikin jadwal bertemu tatap muka. Lebih sopan dan tampak profesional, kalau menurut saya. Dari sana kita bisa bikin cair suasana dan mengenal jauh lebih dalam. Kalau hotelnya di luar kota, ya mau tidak mau by email.
Tolong diingat ... Attitude. Sikap dan penampilan kamu saat perjumpaan pertama bisa memengaruhi sudut pandang dan kesan pihak hotel.
#2. Portfolio
Sewaktu berjumpa dengan pihak hotel, ceritakan pengalaman dan sepak terjangmu selama ini. Pernah staycation di hotel mana saja dan lain sebagainya.
Buat yang belum atau minim jam terbang, sorry to say, kamu harus merogoh kocek pribadi lebih dulu untuk membangun portfolio hingga dirasa cukup kuat (paling enggak menurut saya, 5 - 10 hotel).
Tunjukkan sekilas tentang grafik keterbacaan, kualitas foto dan video kepada pihak hotel. Mulai dari blog, sosial media (FB/IG) dan YouTube. Di IG ada fitur yang namanya "insight". Itu bisa diperlihatkan. Portfolio lengkapnya bisa dikirim by email dengan format PDF.
Perjumpaan pertama ini biasanya tidak memakan waktu lama. Sekitar 30 menit - 1 jam untuk berkenalan secara nyata. Lebih dari itu, tandanya pihak hotel tertarik dengan kamu.
Sewaktu berpisah, jangan lupa tinggalkan kartu nama, email atau nomor telepon yang bisa dihubungi.
#3. Screening
Langkah selanjutnya pihak hotel akan melakukan personal background check.
Kamu di blog, IG, FB, Youtube, seperti apa sih orangnya? Nulis status apa, sharing apa, bagaimana interaksimu dengan teman, foto-foto apa yang kamu upload dan lain sebagainya.
Konten seperti apa yang kamu punya dan tonjolkan. Apakah fokus pada satu bidang atau campuran, dst (yang suka nyinyir, berkeluh kesah/curhat yang dinilai kurang pantas untuk konsumsi publik, agak susah nih kawan 😅).