Mohon tunggu...
Darto Wiryosukarto
Darto Wiryosukarto Mohon Tunggu... -

Jika kita tidak bisa mencintai orang-orang yang dapat kita lihat, bagaimana kita bisa mencintai Tuhan yang tak terlihat? \r\n\r\n# dartowe@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Siapa Terancam Kiat Esemka?

4 Januari 2012   08:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:21 1432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

8.996

Lainnya

7.062

73.458

Total

76.554

888.335

Sumber: ATPM anggota Gaikindo

Apakah mereka, para pabrikan Jepang dan Eropa, akan tinggal diam melihat “kue empuk” market share yang selama puluhan tahun mereka nikmati dengan tenangnya direcoki mobnas? Secara bisnis, mereka pasti akan bergerak.

Contoh paling aktual adalah saat mereka menghadang mocin (sepeda motor China) di awal tahun 2000 silam. Honda, pemilik pasar terbesar, langsung mengeluarkan “tipe subsidi” Legenda seharga Rp9 jutaan. Harga ini hanya selisih Rp1-2 jutaan dengan mocin, dan sukses membuat pasar untuk tetap membeli brand lama.

[caption id="attachment_153212" align="alignnone" width="448" caption="LEGENDA. Sukses menggerus mocin yang baru merangkak. (Foto: Net)"]

13256653642126274022
13256653642126274022
[/caption] Adalah fair jika “perlawanan” pabrikan besar dengan cara memproduksi produk murah seperti yang dilakukan Honda dengan Legenda-nya. Artinya, konsumen diberi pilihan. Dan pada gilirannya, pasarlah yang nanti akan menentukan survive tidaknya sebuah produk.

Yang perlu diwaspadai bersama adalah, jangan sampai mereka mencoba “bermain” di tataran regulasi yang akan menyulitkan produksi mobnas secara masal. Jangan sampai ada cecunguk-cecunguk yang mengambil untung dengan menikam anak negeri—yang sedang belajar mandiri—dari belakang. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun