Kompetensi AI berpotensi menjadi salah satu komponen standar dalam CV pelamar kerja di masa depan, terutama karena transformasi digital yang pesat. Banyak industri, seperti teknologi, keuangan, dan kesehatan, semakin mengandalkan AI, sehingga keterampilan seperti penggunaan alat AI, analisis data, atau pengembangan model AI menjadi nilai tambah. Menurut World Economic Forum, 56% pekerjaan pada 2030 akan membutuhkan keterampilan teknologi, termasuk AI.
Namun, tidak semua peran akan menuntut kompetensi AI. Di sektor seperti pendidikan atau pelayanan, keterampilan lunak seperti komunikasi dan kreativitas tetap lebih diutamakan.
Selain itu, Forbes menyoroti bahwa CV yang menonjol di 2025 menggabungkan keterampilan teknis dengan cerita personal untuk menarik perekrut. Jadi, meskipun kompetensi AI mungkin menjadi standar di beberapa industri, pencari kerja harus menyeimbangkannya dengan keunikan pribadi dan keterampilan lain agar CV mereka relevan dan kompetitif.
Ditengah perkembangan teknologi yang pesat, banyak pencari kerja bertanya: apakah kemampuan menggunakan atau memahami kecerdasan artifisial (AI) akan menjadi syarat wajib dalam CV di masa depan?Â
Artikel ini menjelaskan potensi kompetensi AI sebagai komponen standar dalam CV, dengan bahasa yang mudah dipahami untuk masyarakat awam dan pencari kerja. Akan membahas tren saat ini, manfaat, tantangan, serta saran praktis berdasarkan sumber terpercaya hingga 11 Juni 2025.
Mengapa Kompetensi AI Penting?
AI kini menjadi tulang punggung banyak industri, dari teknologi hingga kesehatan. Alat berbasis AI, seperti ChatGPT, Google Bard, atau software analisis data, digunakan untuk meningkatkan efisiensi kerja, mulai dari otomatisasi tugas hingga pengambilan keputusan berbasis data.Â
Menurut laporan World Economic Forum, 56% pekerjaan pada 2030 diperkirakan akan membutuhkan keterampilan teknologi, termasuk kemampuan memahami atau mengoperasikan AI.Â
Ini berarti pencari kerja yang memiliki kompetensi AI, seperti penggunaan alat AI, pemrograman, atau analisis data, akan memiliki keunggulan kompetitif.
Selain itu, artikel dari Forbes menyebutkan bahwa tren CV di 2025 menekankan keterampilan teknis, termasuk AI, untuk menarik perhatian perekrut.Â