Mohon tunggu...
Reinardus Darryl Lewerissa
Reinardus Darryl Lewerissa Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Sepakbola Gadungan http://bit.ly/1zFH2P7 Blog Pribadi http://bit.ly/1yuXjYT

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Belajar Dari Liga Sepakbola Thailand

4 November 2014   04:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:45 1151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Liga Sepakbola Indonesia pernah berada di peringkat 8 dalam pemeringkatan liga-liga di Asia, tetapi saya meragukannya karena verifikasi dari PSSI yang terkesan ala kadarnya kepada tim-tim sepakbola di Indonesia. Mengapa saya sebut tim? Karena tim-tim ini belum pantas disebut "klub" karena tidak memiliki aset-aset layaknya sebuah klub sepakbola. Tidak memiliki lapangan latihan, asuransi, asuransi pemain, stadion, sponsor, dll. yang anda bisa bandingkan sendiri dengan klub sepakbola sesungguhnya. Liga kita (ISL) belum bisa menjadi industri, karena kebanyakan tim-tim tersebut hanya mengandalkan gengsi, dimana menghabiskan milyaran rupiah uang dari manajemen timnya tanpa ada pemasukan, tak jarang ini yang membuat tim-tim tersebut mengalami krisis keuangan di tengah musim, menunggak gaji pemain, sampai-sampai banyak pemain yang mengemis, jualan apa saja, bekerja sebagai tukang cuci, bahkan sakit hingga meninggal karena tidak ada pemasukan. Hanya sedikit tim yang bisa mengatur keuangannya, dan layak disebut sebagai klub. Ini karena pemikiran sepakbola Indonesia belum masuk pada sebuah industri sepakbola, belum mencangkup sebuah bisnis.

Mari kita melirik ke liga tetangga kita, Thailand. Klub-klub Thailand sudah menjadi langganan tetap Liga Champions Asia (LCA), dimana Indonesia terakhir kali mengikuti ajang tersebut pada tahun 2007 yang diwakili Persik Kediri dan Arema Malang, setelah berganti menjadi Indonesian Super League, Indonesia tidak pernah lagi mengirimkan wakilnya untuk bermain di LCA, paling hanya diberikan spot play-off oleh AFC (Sekarang sudah tidak), karena poin liganya tidak mencukupi standar yang telah ditetapkan oleh AFC.

Liga Thailand berdiri sejak 1996, dan mulai berkembang di tahun 2007, klub-klub yang mendominasi di Liga Thailand adalah Chonburi, Muangthong United, dan Buriram United.

[caption id="attachment_332847" align="aligncenter" width="560" caption="Peringkat liga berdasarkan AFC, ISL tidak masuk dalam list"]

14150215151379945408
14150215151379945408
[/caption]

Stadion-stadion yang ada di Thailand juga terlihat sangat profesional dan beraroma Liga Inggris. Klub-klub Thailand pun juga sangat baik di LCA, mereka tidak menjadi tim penggembira saja, terbukti pada LCA 2013 Buriram United berhasil menembus Perempat Final sebelum dikalahkan oleh klub dari Iran 1-3, sebuah prestasi yang belum bisa disaingi oleh tim dari Indonesia. Selain itu klub-klub sepakbola Thailand mampu mengelola sepakbolanya menjadi sepakbola industri, memiliki sponsor, pengecekan kesehatan yang baik, gym, penjualan tiket musiman, memiliki TV sendiri, lapangan latihan yang sangat baik dll. Fitness Centre sungguh sangat baik, ini terbukti di lapangan ketika pemain menggunakan jersey ketat, badan mereka besar dan berotot sangat berbeda dengan Timnas sepakbola kita, dimana terlihat kerempeng, yang bisa dibilang disenggol dikit jatuh.


[caption id="attachment_332855" align="aligncenter" width="600" caption="Bus Klub"]

14150228021441481858
14150228021441481858
[/caption]

[caption id="attachment_332856" align="aligncenter" width="599" caption="Bus klub Chonburi"]

14150228421799887361
14150228421799887361
[/caption]

[caption id="attachment_332858" align="aligncenter" width="600" caption="Cek Medis"]

1415022902446042975
1415022902446042975
[/caption]

[caption id="attachment_332859" align="aligncenter" width="598" caption="Kandang Muanthong United"]

14150229361713221561
14150229361713221561
[/caption]

[caption id="attachment_332860" align="aligncenter" width="600" caption="Memiliki Channel TV Sendiri"]

14150229732012503386
14150229732012503386
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun