Olahrga adalah suatu jenis latihan yang dilakukan oleh manusia untuk menjadi sehat secara jasmani dan rohani. Kita sebagai manusia tentunya membutuhkan beberapa aktivitas olahraga untuk menjaga tubuh agar tetap bugar. Menurut World Health Organization (WHO), olahraga yang dilakukan selama 150 --- 300 menit per minggu dengan intensitas sedang sudah dianggap cukup. Bila intenstiasnya tinggi, olahraga bisa dilakukan selama 75---150 menit per minggu setara dengan 15 --- 30 menit per hari.Â
Selain itu, ritme sirkadian adalah jam tubuh kita yang berkeja untuk mengatur proses penting dan fungsi tidur. Ritme ini berkerja selama 24 jam untuk mekoordinasikan kondisi mental dan fisik kita. Awalnya, sel-sel otak akan merespon dari cahaya yang ditangkap oleh mata (gelap atau terang). Cahaya tersebut kemudian ditransmisikan ke sel-sel untuk mengetahui waktu bangu dan tidur tubuh kita. Secara keseluruhan, ritme ini dapat meningkatkan rasa ngatuk, menjadi lebih waspada, dan mengatur suhu tubuh seseorang.
Apakah ada hubunganya dengan kegiatan olahraga?
Ya, karena kinerja fisika tubuh kita cenderung lebih baik di sore hingga malam hari. Hal ini dikarenakan suhu tubuh mencapai titik optimal sekitar 6 jam setelah bangun tidur. Kondisi optimal yang dimaksud dapat meningkatkan konduksi saraf, pelumasan sendi, peredaran darah yang lebih lancar dan efisiensi metabolisme energi. Selain itu, ada beberapa faktor lainya seperti hormon testosteron yang berperan dalam pemulihan dan pembentukan otot tubuh mencapai kadar tertinggiya pada sore hari. Oleh karena itu, sore hari menjadi waktu yang sangat ideal untuk melatih kekuatan ataupun berolahraga dengan performa yang paling baik.
Tidak hanya itu, performa kita juga tergantung dengan kualitas tidur yang dimiliki. Hal ini dikarenakan ritme sirkadian bisa terganggu dengan beberapa faktor seperti kerja larut malam, kebiasaan bergadang, efek obat, stress, kondisi kesehatan mental, kebiasaan tidur larut malam, makan/minum larut malam, dan tempat tidur yang tidak nyaman. Ketika ritme sirkadian terganggu, apnea tidur obstruktif dapat terpacu (gangguan tidur) sehingga kadar oksigen dalam tubuh berkurang. Selain itu, gangguan ritme sirkadian akan menyebab rasa lelah yang sangat ekstrim pada siang hari dan meningkatkan stres seseorang.
Oleh karena itu, kita harus memperhatikan ritme sirkadian tubuh agar memiliki kondisi badan yang bugar. Hal ini dapat kita lakukan dengan menghindari alkohol, kafein, nikotin, dan gadget di malam hari serta menghindari tidur siang saat sore hari.
DAFTAR PUSTAKA