Mohon tunggu...
Daro Eko Wahab
Daro Eko Wahab Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuluh Kehutanan Pada Dinas Kehutanan Provinsi Lampung

Berbagi Informasi Seputar Lingkungan, Hutan, Dinamika Sosial dan Opo Wae...

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Reflleksi Akhir Tahun Penyuluhan Kehutanan

20 Desember 2023   11:25 Diperbarui: 20 Desember 2023   11:33 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Refleksi Akhir Tahun dalam Family Gathering (doc. Pribadi)

Fa

Tahun 2023 akan segera berakhir, berganti dengan Tahun 2024 yang penuh harapan.  Harapan akan kehidupan yang lebih baik.  Optimisme ini perlu dibangun untuk memberikan semangat dalam menghadapi segala macam tantangan di masa yang akan datang. 

KPH Way Waya sebagai salah satu institusi di tingkat tapak melaksanakan kegiatan perlindungan, pemberdayaan masyarakat, penyuluhan kehutanan juga melakukan refleksi akhir tahun terhadap kegiatan yang telah dilakukan selama satu tahun.

Pada tahun ini KPH Way Waya mengirimkan perwakilan dalam lomba wana lestari dalam dua kategori yaitu Pemegang izin Perhutanan Sosial dan kategori penyuluh kehutanan swadaya masyarakat (PKSM) Tingkat Nasional dan mendapatkan juara kedua dan harapan kedua.  Prestasi ini sungguh membahagiakan.  

Namun selain prestasi ada berbagai kejadian seperti masih beberapa kali terjadi illegal logging di beberapa pemegang izin.  Kegiatan masyarakat yang dilakukan oleh masyarakat dalam upaya perusakan hutan juga masih terjadi.

Refleksi di tahun ini diperlukan untuk menghadapi tahun 2024   termasuk dalam bidang penyuluhan kehutanan.  

Penyuluhan kehutanan sebagai salah satu upaya pembangunan kehutanan adalah suatu proses pembelajaran bagi para pelaku utama yaitu petani untuk dapat merubah dirinya dalam mengelola hutan dan berbagai sumber daya lain untuk mencapai kesejahteraannya, dan menjaga kelestarian hutan.

Upaya yang dilakukan dengan membangun tata kelola kelembagaan yang kuat dengan berfungsinya perangkat organisasi kelompok tani hutan sebagai wadah aktivitas bersama perlu diberikan penilaian dan evaluasi.  Aspek legalitas dan badan hukum menjadi poin penting untuk menentukan nilainya.

Pengelolaan kawasan areal kerja sebagai bagian yang harus ditata dalam kegiatan penyuluhan menjadi hal kedua yang perlu dicermati. Penandaan batas dan penataan areal kerja untuk memastikan areal kerja dari masing- masing anggota, masing-masing Kelompok dan batas areal dengan kelompok yang lain menjadi penting untuk menghindari konflik dan kepastian lahan garapan.  Penetapan kawasan perlindungan setiap kelompok dan memastikan fungsi nya secara optimal juga adalah hal yang perlu mendapat perhatian.

Dalam hal tata kelola usaha, unit usaha yang dibangun kelompok sebagai pendapatan bagi kelompok adalah hal ketiga yang menjadi indikator keberhasilan bagi kelompok tani hutan.  Kepastian produksi, pengelolaan panen dan pasca panen, pemasaran, kemitraan baik dengan pemodal maupun pembeli perlu dilihat secara baik.  

Ketiga tata kelola sebagai objek penyuluhan kehutanan yang telah dilakukan oleh petani hutan dengan difasilitasi oleh penyuluh kehutanan dan para pihak bila dilakukan secara bersama sama maka akan mampu mewujudkan keberhasilan pembangunan kehutanan  sehingga kesejahteraan petani dan kelestarian hutan dapat dicapai.

Tantangan pembangunan kehutanan terutama penyuluhan kehutanan ke depan  terutama menghadapi degradasi fungsi hutan dalam kegiatan perhutanan sosial , tuntutan ekonomi masyarakat yang semakin besar yang tidak diikuti kesadaran akan pentingnya hutan dan lingkungan.

Lahan hutan dengan tutupan vegetasi yang baik, yang tidak dipahami oleh masyarakat bahwa secara prinsip harus dipertahankan dalam skema budidaya tanaman secara tumpang sari atau agroforestri.  Hal ini juga tidak disertai dengan kompetensi yang memadai dalam mengelola areal kerja.

Hal inilah tantangan bagi penyuluh kehutanan untuk terus meningkatkan kapasitas dan mentransfer pengetahuan dan ketrampilan nya kepada masyarakat kelompok tani hutan.

Berbagai kanal dapat dilakukan secara mandiri dari berbagai platform media sosial ataupun jaringan komunikasi yang tersedia. Hal ini mengingat sudah tidak ada lagi kegiatan pelatihan secara formal boleh lembaga pelatihan.  Secara internal kegiatan peningkatan kapasitas inibjuga dapat dilakukan oleh KPH atau Institusi kehutanan lain.

Kegiatan secara langsung kepada masyarakat kelompok tani hutan  akan lebih efektif dengan melibatkan desa atau kampung dalam acara formal maupun non formal.

Hal hal itulah diantaranya yang dapat dilakukan ke depan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat maupun kapasitas dan kompetensi masyarakat dan juga aparatur khususnya penyuluh kehutanan.  Harapannya tujuan pembangunan kehutanan yaitu mewujudkan hutan lestari dan masyarakat yang sejahtera dapat diwujudkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun