Mohon tunggu...
Daro Eko Wahab
Daro Eko Wahab Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuluh Kehutanan Pada Dinas Kehutanan Provinsi Lampung

Berbagi Informasi Seputar Lingkungan, Hutan, Dinamika Sosial dan Opo Wae...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Refleksi Akhir Tahun Penyuluhan Kehutanan di Lampung

29 Desember 2022   21:04 Diperbarui: 29 Desember 2022   21:10 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Penyuluhan kepada Masyarakat di Sekitar Hutan (Doc. Pribadi)

Gambar Penyuluh Menanam Pohon Bersama Masyarakat (Doc. Pribadi)
Gambar Penyuluh Menanam Pohon Bersama Masyarakat (Doc. Pribadi)

Berada di tengah-tengah masyarakat yang aktif menjaga hutan dan berusaha mengembalikan lagi fungsi hutan yang telah terkikis oleh kepentingan manusia menjadi hal yang menyenangkan bagi seorang rimbawan seperti penyuluh kehutanan. 

Tidak jarang bahkan mesti menginap berbaur dengan mereka yang memperjuangkan ekonomi keluarganya dengan mengambil dari alam, dari hutan tempat tinggalnya.  

Sesungguhnya tidaklah banyak yang dapat diberikan oleh seorang penyuluh kehutanan kepada mereka, namun semangat untuk memperjuangkan kelestarian hutan dan sedikit manfaat ekonomi lah menjadi pengikatnya.

Seorang penyuluh kehutanan memang ada untuk berbagi tentang ilmu tanaman, pohon, konservasi, ekonomi dan kadang tentang kehidupan yang mungkin juga belum pernah ada ilmunya.  Penyuluh kehutanan dianggap tahu semua masalah mereka.  Di sinilah betapa sulitnya bagi seorang penyuluh untuk meninggalkan masyarakat yang didampinginya karena telah terpaut secara emosional.

Padahal kalau mau jujur seorang penyuluh di Lampung tidak jarang tempat tugas mesti ditempuh ratusan kilometer dari tempat tinggalnya.  Hanya bermodal alat transportasi roda dua seadanya sanggup menempuh perjalanan dengan Medan jalan yang tidaklah mudah.

Penyuluh kehutanan juga di tengah perubahan zaman banyak sekali diminta  untuk dapat beradaptasi dengan kemajuan dan perkembangan teknologi komunikasi.  Semua kegiatan wajib dilaporkan baik secara manual maupun secara aplikasi yang berbasis android.  Padahal alat komunikasi mereka belum semua mampu mengunduhnya karena kapasitas memori nya yang kecil dan juga keterbatasan penguasaan teknologi nya yang tidak seperti anak muda.  Namun itulah penyuluh kehutanan yang telah mendoktrin diri untuk tidak mengeluh dengan keadaan dan terus berbuat untuk masyarakat.  Niat dan keikhlasan menjadi modal yang kuat.

Kinerja Penyuluh kehutanan telah mengalami berbagai dinamika, sejak awal terbentuknya.  Dahulu penyuluh kehutanan ada yang disebut PLR yang kepanjangannya Penyuluh Lapangan Reboisasi, yang tugasnya di dalam kawasan hutan, ada lagi yang disebut pLP yang kepanjangannya Penyuluh Lapangan Penghijauan yang tugasnya di luar kawasan hutan.  Inilah cikal bakal lahirnya Penyuluh kehutanan.

Sesuai dengan namanya Penyuluh reboisasi memiliki tugas membangun masyarakat kehutanan yang dalam kaitan dengan memperbaiki kondisi hutan yang gundul untuk dikembalikan kondisi hutannya.  Sedangkan penyuluh lapangan penghijauan untuk menangani penghijauan di lahan-lahan kritis di luar kawasan hutan.  Dan kedua Penyuluh ini tidak dibebani untuk dapat meningkatkan pendapatan masyarakat secara ekonomi .  Namun hal ini sangat berbeda dengan kondisi sekarang.  Manfaat ekonomi begitu disejajarkan dengan kelestarian hutan dan alam.

Dalam banyak konsep agroforestri belum ada kombinasi dari tanaman dan pohon atau kn tutupan lahan yang rapat mampu menghasilkan produktivitas yang optimal bagi tanaman karena perebutan intensitas cahaya matahari.  Namun dengan pendekatan secara hukum tentang status hutan yang misalnya hutan lindung ditekankan bahwa ada keterbatasan bagi masyarakat dalam melakukan budidaya tanaman secara tumpang sari agar tetap menjaga pohon dan hutan agar tidak diganggu dan ditebang.

Di sinilah peran penyuluh kehutanan menjadi amat penting untuk ikut menjaga kesetimbangan antara kepentingan ekonomi dengan kepentingan kelestarian hutan dan alam.  Konsekuensi dari istilah dan program perhutanan sosial dimana menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama dalam pengelolaan hutan dan pembangunan kehutanan.

Penyuluh kehutanan juga menjadi fasilitator dalam menjembatani masyarakat dengan pemerintah atau negara.  Berbagai apresiasi dari pemerintah dan negara dalam bentuk kalpataru dan Wana lestari adalah hasil kerja penyuluh kehutanan.

Penguasaan kemampuan teknik agroforestri dan silvikultur sangat penting dikuasai agar terjadi pengelolaan hutan yang selaras dengan kelestarian hutan.

Slogan hutan untuk kesejahteraan masyarakat yang digunakan untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan kehutanan.

Namun sayangnya kebutuhan akan peningkatan kapasitas sumber daya penyuluh kehutanan belum banyak mendapat dukungan.  Lembaga balai Diklat kehutanan sudah tidak banyak melakukan pendidikan dan latihan secara klasikal dan tidak secara daring yang sulit diterima oleh penyuluh yang senior Karena efek pandemi covid19.

Penyuluh kehutanan dituntut untuk lebih kreatif dalam tugasnya maupun peningkatan kapasitas dirinya, misalnya bisa mengadakan magang kerja sendiri,study banding dan peningkatan kapasitas yang lain.  Demikian juga bentuk kreatif dalam tugas misalnya melakukan sarasehan, kunjungan kerja jambore dan lain sebagainya.  Kalau tidak demikian seorang penyuluh akan ditinggalkan oleh masyarakat.  Masyarakat pada era sekarang ini sungguh sangat maju. Mereka tidak jarang mampu mendapatkan informasi langsung dari ahlinya.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua untuk ikut memberikan kontribusi terhadap pembangunan kehutanan dan kesejahteraan masyarakat.(dew)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun