Mohon tunggu...
Darmawan bin Daskim
Darmawan bin Daskim Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang petualang mutasi

Pegawai negeri normal

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Halo, Tak Terasa?

24 Juli 2021   21:25 Diperbarui: 24 Juli 2021   21:27 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu jam kiranya kami bercakap secara daring, mungkin tercatat sebagai rekor percakapan daring terlama saya dengan sesama cowok.

Percakapan diawali dengan saling bertanya dan menjawab sudah berapa lama tidak pulang. Dari sini dijawab, "Baru empat minggu." Dari sana dijawab, "Sudah dua bulan." Dua bulan tidak pulang dari Papua menemui isti-anak di Jakarta? Otak yang Jumat sore sempat agak miring terganggu, seakan menemukan cara untuk kembali lurus.

Tema berikutnya dari percakapan itu adalah seputar mengisi waktu akhir pekan, hari-hari di mana seakan waktu yang paling menakutkan. 

"Tidak menjadi miring dan sehat aja sudah bagus," pikiran nakal seperti itu sering muncul saat bertugas di sana.

Masing-masing pribadi punya cara sendiri dalam membunuh akhir pekan. Di saat para rekan kerja asyik riang berenang di pantai yang memang banyak ditemukan di Papua, saya lebih memilih berdiam diri di kamar bercengkerama dengan laptop.

Belum mengenal Kompasiana, yang dilakukan hanya sekadar tipis-tipis  menyelesaikan tugas kantor semacam membuat kajian, bikin slide berbagai macam materi, rangkuman, dan lainnya.

Meski semua itu tidak juga membuat saya pintar, tapi setidaknya ada sesuatu yang nyaman dikerjakan.

Semua hal itu seakan membenarkan ucapan para kerabat yang berkomentar, "Wah gak berasa ya, ternyata udah tiga tahun tugas di sana."

Halo, tak terasa? Mungkin iya sih karena bukan mereka sebagai pelakunya.

Kembali ke percakapan Sabtu pagi sesama cowok.

Saat didoakan, "Insya Allah segera ada mutasi. Semoga ente bisa gabung ke sini, Boss. Aamiin." Dijawabnya, "Saya mah berharap dan berdoa yang terbaik saja, Mas." Sebuah jawaban "politis" seperti halnya saya saat di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun