Mohon tunggu...
Darmawan bin Daskim
Darmawan bin Daskim Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang petualang mutasi

Pegawai negeri normal

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Gak Pernah Ngasih kok Minta Cepet?

26 Februari 2021   00:13 Diperbarui: 26 Februari 2021   00:31 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiket pesawat bolak-balik tentunya cukup pantas, bahkan sangat pantas bila tiket pesawatnya dari pulau paling timur negeri ke ibukota negeri yang ada Monasnya. Sekitar 4 jutaan sejalan, jadi bolak-balik 8 jutaan lah. "Weih segitu mah bisa kebeli sepeda motor bekas dong tiap pulang ke rumah, sangat menggiurkan."

Sebagai pelayan publik yang telah terikat dengan ketentuan-ketentuan seperti larangan penerimaan gratifikasi terkait jabatan, standar pelayanan publik, kode etik pegawai negeri dan lain sebagainya, tentunya apapun bentuk tawarannya tidak akan diterima.

Terlebih lagi bila pimpinan kita Kepala Kantor misalnya telah komitmen tidak menerima segala bentuk gratifikasi terkait jabatan. Istilahnya zero atau no tipping. Masa iya sih pimpinan sudah beri teladan, kita sebagai bawahan malah nerima. Tidak hanya mengkhianati pimpinan, tapi juga menghianati negara. Belum lagi kalo bicara dari segi agama.

Reaksi bawahan terhadap Kepala Kantor yang seperti di atas bisa jadi akan beragam. Ada yang sangat mendukung karena memang sebelumnya yang bersangkutan juga telah melaksanakan komitmen seperti itu, ada yang ikut saja karena sebagai pegawai yang baru diangkat, ada yang ikut karena takut kepada konsekuensi bila tidak turut komitmen Kepala Kantor, tetapi bisa jadi ada yang masih nerima tanpa sepengetahuan Kepala Kantor. 

Setidaknya dengan adanya komitmen tegas dari pimpinan Kepala Kantor yang disampaikan berulang-ulang kepada para pengguna jasa akan mempersempit ruang bagi pegawai yang masih ingin coba-coba nerima.

Di sisi lain, untuk memenuhi ekspektasi pengguna jasa yang terus meningkat, pelayan publik terus dituntut memberikan service yang prima, bila perlu standarnya di atas ekspektasi pengguna jasa. Umumnya pengguna jasa menginginkan layanan yang cepat dan transparan. Standar pelayanan publik dan janji layanan menjadi barometer kualitas layanan yang diberikan.

Tantangan bagi pelayan publik bisa jadi adalah godaan menurunkan kualitas layanan minimal semangat melayani yang berkurang, terlebih bila yang bertugas di bagian layanan 247, 24 jam sehari dan tujuh hari seminggu. Tidak ada istilah layanan libur. Sabtu, Minggu, Hari Libur Nasional, Tahun Baru, Hari Raya Keagamaan, pagi, siang, sore, malam, dini hari pun tetap ada layanan. 

Kadangkala karena kondisi komitmen kantor yang anti gratifikasi terkait jabatan tadi mengganggu pikiran pelayan publik. "Ini pengguna jasa gak pernah ngasih, maunya cepet dilayani, mana lagi libur Tahun Baru, dini hari pula," nada kesel sepeti itu bisa jadi muncul. Lain halnya bila pelayan publik tadi menerima imbalan dari pengguna jasa, tiket pesawat bolak-balik dari pulau ujung timur negeri ke Jakarta. Jangankan dinihari, layanan di saat Hari Raya Keagamaan pun mungkin akan diberikan dengan senang hati.

Hal seperti ini yang perlu jadi perhatian pimpinan, baik Kepala Kantor beserta jajaran pimpinan di bawahnya untuk selalu menjaga semangat komitmen bersama dari seluruh pegawai, bisa lewat apresiasi reward ataupun apresiasi lainnya. Ucapan terima kasih mungkin apresiasi paling kecil, tapi bisa berdampak tinggi kepada semangat bawahan.

X: "Mas, sampean gak mau saya belikan tiket, tapi malah curcol di sini."

Y: "Eit, saya bukan sedang curcol, cuma lagi ngedongeng. Lagian kalo saya curcol, emang ada yang denger? Yang denger dan perhatian malah sampean, sampe mau belikan tiket pesawat segala."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun