Mohon tunggu...
sudarko
sudarko Mohon Tunggu... wira usaha -

Belajar di http://www.tujuhinterior.com/

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Apa Salahnya Khotbah dan Ceramah?

11 Februari 2016   06:41 Diperbarui: 11 Februari 2016   07:31 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Kita sebagai manusia tentunya tidak nyaman apabila mendapat Pesan, peringatan,teguran dan pengajaran yang sifatnya menggurui ataupun menghakimi.

"Jangan berkhotbah di depanku!!!" atau "Bosen dengerin ceramahnya".

Kata - kata itu mungkin sering kita dengar atau bahkan kita sendiri pernah mengucapkannya,Ketika ada seseorang yang maksudnya baik.,Untuk memberi saran menyadarkan kita dan mengajak kembali ke jalan yang baik dan benar.
Tetapi karena cara penyampaian orang tersebut yang kurang tepat di tambah lagi mungkin ego dan nafsu kesombongan dari pendengar,pembaca (penerima),Akhirnya pesan itu hanya melintas saja,tidak menancap dan membekas di hati penerimanya.

Seperti halnya pada saat kita belajar mengkaji agama kepada ustad ataupun guru guru agama lainnya.
Metode penyampaian pesan sang guru yang salah akan berdampak fatal kepada umatnya.
Karena tidak semua pribadi penerima pesan itu cara berfikirnya sama rata.

"Jangan berkhotbah di depanku!!!" atau "Bosen dengerin ceramahnya".

Entah siapa orang yang pertama kali menciptakan kata - kata itu,Selama ini kita hanya bisa mengikuti mengucapkannya tanpa peduli untuk mencoba menelaah dan memahami apa makna kata-kata tersebut.Kalau di pahami secara mendalam kata-kata tersebut seperti memberi pesan kepada kita bahwa Khotbah dan ceramah itu sesuatu yang salah dan membosankan.
Otak kita seperti digiring supaya menjauhi khotbah dan ceramah.
Dan hal ini tanpa kita sadari telah tertanam dan membekas dari generasi ke generasi di masyarakat luas.Termasuk saya sendiri,sepertinya alergi kalau mendengar khotbah ataupun ceramah.

Ini menjadi PR bagi kita semua,khususnya para pemimpin - pemimpin umat beragama.
Tentunya tidak mudah bagi para pengkhotbah ataupun penceramah,Bagaimana mengemas khotbah ataupun ceramah yang bisa di terima oleh umat.Agar pesan tersebut di terima kemudian menancap dan membekas kepada umat untuk menambah ilmunya dan menjadi lebih baik.
Penyampaian pesan yang menarik dan seolah olah tidak menggurui biasanya lebih di terima oleh masyarakat ataupun umat,Tentunya pesan-pesan yang mengajak kepada kebaikan.

Sekarang ini banyak kita jumpai pengkhotbah ataupun penceramah,apalagi dengan adanya medsos.
kita sebagai masyarakat ataupun umat harus cerdas untuk memilih dan memilah setiap isi materinya.
Di perlukan kecerdasan dan akal sehat sebelum kita menerima dan mengamalkan isi materinya.
Dengan pemahaman yang benar akan menambah kekuatan kita dalam mengarungi kehidupan ini.
Kembali kepada Tuhan dan mengajak Nya di kehidupan kita sehari-hari adalah lebih baik.
Karena pada dasarnya khotbah dan ceramah hanyalah sebagai pesan untuk kita agar selalu berada di jalan NYA dan menambah Iman kita.

Akhirnya ku sruput lagi kopiku sambil membaca kembali tulisanku di atas,Kok sepertinya ini menggurui..??? entahlah
***Jadi,apa salahnya Khotbah dan Ceramah***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun