Berpikir buntu. Dangkal informasi valid. Tapi sok tahu. Lalu ciptakan analisis sendiri. Akhirnya 'ngawur'.
Klop! Makin kelihatan bodohnya.
Begitulah yang terjadi faktanya. Lagi 'ramai' mengecam isu bakal disatukannya pelajaran Agama Islam dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) untuk kurikulum SD.
Berawal dari 'bocornya' dokumen hasil diskusi soal Penyederhanaan Kurikulum 2013 (K-13). Yang sedikit bagiannya mendiskusikan tentang  peleburuan pelajaran Agama Islam dan PKN.
Dan: suara-suara lantang tapi nir-pemahaman yang cermat bermunculan.
Ada yang mengecam pendidikan Indonesia sudah disusupi PKI.
Ada yang memprotes jika digabungkan antara kedua pelajaran itu berbeda konteks, maka tidak selaras.
Ada yang marah-marah kalau dilebur berarti pendidikan di Indonesia telah menghilangkan nilai sejarah dua pelajaran itu ada.
Lhaa, yang ingin melebur memang siapa? Kok sudah terdengar suara-suara 'aneh'.
Lhaa, Kemendikbud saja tidak ada membahas serius mengenai rencana peleburan pelajaran Agama Islam dan PKN. Tidak ada wacana informasi begitu bakal jadi kebijakan.
Agendanya saja diskusi. Bebas saja mau berpendapat apa, melontarkan pemikiran bagaimana di dalam forum.