Publik bertanya-tanya ada apa PDIP terus mendesak Presiden Jokowi untuk segera melantik Budi Gunawan sebagai Kapolri. Kita memang sudah tahu bahwa fraksi-fraksi di DPR baik dari KMP mau pun KIH sudah secara aklamasi menyetujui Budi Gunawan sebagai calon Kapolri. Dengan alasan itu, PDIP mendesak agar Budi Gunawan segera dilantik. Mengapa PDIP begitu ngotot untuk terus menggolkan Budi Gunawan menjadi Kapolri?
Pertanyaannya adalah apakah PDIP tidak sadar bahwa gelombang penolakan terhadap Budi Gunawan kian membesar bukan saja dari Jokowi haters tetapi bahkan dari pendukung Jokowi itu sendiri. Apakah PDIP tidak sadar bahwa apa yang telah dilakukannya telah mencederai publik yang telah mendukung Jokowi menjadi presiden? Apa sebenarnya yang mau dicari PDIP dengan mendukung seseorang yang telah menjadi tersangka oleh KPK menjadi seorang Kapolri?
Mulai dari pemilu sampai pilpres kita tahu sering PDIP membuat blunder yang tidak perlu. Dan sekarang PDIP kembali melakukan blunder yang terus mendesak Presiden Jokowi untuk melantik Budi Gunawan sebagai Kapolri, padahal saat ini publik jelas-jelas menolak pencalonan Budi Gunawan. Apakah PDIP tidak pernah belajar dari pengalaman sebelumnya? Apakah PDIP meremehkan suara penolakan publik? Atau PDIP menganggap publik hanya sebagai alat untuk mencapai kekuasaan dan setelah tercapai publik dicampakkan begitu saja?
Akankah blunder PDIP kali ini akan mengorbankan PDIP itu sendiri? Semuanya sekarang tergantung kepada Jokowi. Apakah Jokowi akan menuruti kemaudan PDIP untuk segera melantik Budi Gunawan sebagai Kapolri atau tidak. Jika iya, maka PDIP akan menjadi partai politik yang akan dihindari untuk dipilih di tahun 2019, kalau tidak bagaimana Jokowi akan menyiasati hal tersebut.
Ada saran dari kompasianer Ninoy N Karundeng agar Jokowi menunda pelantikan Budi Gunawan sampai ada kepastian hukum dari KPK, dan karena Kapolri sekarang akan berakhir masa jabatannya pada bulan Oktober nanti maka KPK diberikan waktu selama 3 bulan untuk melaksanakan tugasnya.
Sedangkan Mike Reyssent menyarankan agar Budi Gunawan untuk mengundurkan diri sebagai calon Kapolri. Hal ini tentu saja untuk lebih meringankan beban dari Jokowi. Dengan pengunduran diri Budi Gunawan maka banyak muka yang akan terselamatkan. Dan agar hubungan antara Presiden dan DPR tetap berjalan harmonis, begitu juga hubungan antara Presiden dan parpol pendukungnya juga tidak retak. Dan yang pasti publik akan mengapresiasi langkah yang ditempuh oleh Budi Gunawan ini.
Bagaimana cerita selanjutnya? Mari kita tunggu langkah yang akan diambil oleh Presiden Jokowi. *** (danset)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI