Mohon tunggu...
Danny Setiawan Ramadhan
Danny Setiawan Ramadhan Mohon Tunggu... Freelancer - Potret dalam tulisan

Sederhana. Bahagia dalam senyum. Cukup.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Benarkah Wishnutama dan Angela Tak Becus?

19 November 2019   19:05 Diperbarui: 21 November 2019   13:33 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Dokumen Kemenparekraf

Keputusan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Ma'ruf Amin dalam memilih pembantu-pembantunya di Kabinet Indonesia Maju sangat mengejutkan. 

Ada beberapa nama lama yang masih mengisi pos jabatan Menteri, seperti Sri Mulyani yang tetap di Kementerian Keuangan, Basuki Hadi Muljono di Kementerian PUPR, Retno Lestari P. Marsudi di Kementerian Luar Negeri, dll. Kalau yang ini, ya mungkin tak mengejutkan.

Selain itu juga, Presiden Jokowi mengangkat menteri-menteri baru untuk membantu tugasnya. Disinilah menariknya, nama-nama baru itu mendapat banyak sorotan publik. Seperti masuknya Prabowo Subianto yang diangkat menjadi Menteri Pertahanan, penempatan Jenderal TNI (Purn.) Fachrul Razi di Kementerian Agama, Erick Thohir di Kementerian BUMN. Ditambah juga dengan munculnya dua sosok milenial, Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan juga Wishnutama Kusubandio sebegai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Kemudian juga ditambah dengan munculnya nama-nama Wakil Menteri yang turut dilantik oleh Presiden Jokowi. Salah satu yang menarik adalah dilantiknya Angela Tanoesudibjo sebagai Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Lantas, menjadi pertanyaan di publik, apakah duet Wishnutama dan Angela akan efektif? Tentu Presiden Jokowi tak asal memilih nama-nama yang mengisi jajaran kabinetnya. Masing-masing memiliki potensi dan juga kelebihan sehingga pantas untuk dilantik Presiden.

Tak asing bagi kita dengan nama Wishnutama dan juga Wamennya, Angela. Wishnutama dikenal sebagai CEO Net. Kiprahnya membesarkan Net sangatlah besar. Berkat sentuhan tangan dan ide-ide kreatifnya, Net menunjukkan kelasnya sebagai salah satu pendatang baru di dunia pertelevisian Indonesia yang terbilang sukses.

Ditambah lagi kesuksesannya dalam memberikan sentuhan kreatif di pembukaan maupun penutupan Asian Games kemarin. Memberikan sebuah kejutan yang tak bisa ditebak. Kemudian juga banyak sentuhan-sentuhan lain serta gagasan brilian darinya yang tak bisa disebutkan satu per satu. Terlepas dari andilnya dalam kampanye pemenangan Jokowi, Wishnutama adalah sosok dari kalangan professional yang mana ingin mewujudkan sesuatu secara perfectsionis.

Wishnutama datang bukan sebagai politisi ataupun kader sebuah partai politik, Backgroundnya adalah pengusaha yang memiliki gagasan luar biasa serta profesionalitasnya tak usah dipertanyakan lagi. Bahkan menurut Anggota Senate Indonesia Marketing Association, Fritzs Simandjuntak, "Jika bicara siapa tokoh muda yang punya kemampuan untuk itu, saya melihat ada pada diri, Wishnutama. Mengapa? Track record dirinya sebagai seorang profesional di industri media televisi yang langsung terlihat hasil nyata dari pekerjaan yang dilakukan, membuktikan dirinya sangat result oriented."

Itu tadi segelintir mengenai Wishnutama. Hampir sama dengan Wishnutama, Angela Tanoesodibjo juga menjadi sorotan publik saatnya namanya diumumkan menjadi Wamenparekraf. Usia yang begitu muda, 32 tahun, menjadikan Angela adalah sosok termuda yang berada di jajaran Kabinet Indonesia Maju. Ia juga lekat dengan MNC Group. Jabatan terakhirnya sebelum menjadi Wamen, yakni Direktur PT. Media Nusantara Citra Tbk (MNCN).

Angela juga seorang politisi muda yang menjabat Wakil Sekretaris Jenderal di Perindo yang merupakan parpol besutan ayahnya, Hary Tanoesudibjo. Jokowi memilihnya bukan karena itu, lebih kepada sosok Angela yang memiliki pengalaman luas di media serta kepiawaiannya dalam promosi-promosi. Harapan Jokowi, dengan masuknya Angela bisa membuat promosi wisata Indonesia lebih fokus serta bisa menarik lebih banyak wisatawan untuk datang ke negeri ini.

Gejolak pun terjadi. Kapasitas dan kredibilitas Wishnutama-Angela tiba-tiba dipertanyakan usai adanya pemberitaan kontroversial mengenai keduanya. Konon, ada wacana dari Wishnutama-Angela akan menyulap Bali dan Danau Toba sebagai wisata halal. Karena perkara itulah, publik pun gempar. Mulai dari netizen sampai tokoh-tokoh Bali dan Toba pun bersuara. Tak jarang pula ada tanggapan serta pernyataan bahwa baik Wishnutama dan Angela 'tak becus' untuk jadi Menteri dan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Benarkah?

Terlalu cepat jika kita mempertanyakan ataupun memberikan label itu kepada keduanya. Hal yang sudah diklarifikasi mengenai kebenaran dan kronologisnya tersebut, terkonfirmasi sebagai disinformasi saja. Tak mungkin lah seorang Wishnutama dan Angela akan mengharamkan makanan dari daging babi di Toba dan Bali. Tak mungkin pula keduanya akan mengubah ataupun meniadakan adat-istiadat yang sudah melekat. Ataupun keduanya menghilangkan nilai kearifan lokal yang sudah ada sejak turun-temurun. Selesai.

Nah, sebenarnya pelabelan 'tak becus' itu belum pantas untuk diucapkan saat-saat ini. Tentu di lingkungan baru, Wishnutama dan Angela perlu beradaptasi. Mereka juga harus merencanakan sesuatunya dengan amat sangat matang. Apalagi, Kemenparekraf ini baru dibentuk yang sebelumnya hanya Kementerian Pariwisata. Jadi, kasih waktu sejenak sembari keduanya tetap bekerja sebagai Menteri dan Wakil Menteri. Hilangkan juga mengenai pemberitaan soal Bali dan Toba agar Wishnutama-Angela lebih fokus lagi.

Perlu diingat, baik Wishnutama dan Angela, sama-sama memiliki background pengusaha ataupun pebisnis. Jadi, pasti merencanakan sesuatu itu dengan detail, runut serta harus perfect. Prinsip pengusaha, tak boleh sedikitpun rugi. Oleh karena itu, pastinya duet ini akan merenacankan segala sesuatu dengan amat sangat hati-hati dan penuh perhitungan demi hasil yang memuaskan. Memanage sesuatu pun dengan plan yang matang, tidak sembarangan.

Memang target dan PR besar sudah menanti keduanya, mampu mewujudkan visi Presiden dan Wakil Presiden RI, di bidang pariwisata adalah 10 destinasi wisata baru yang mana 5 destinasi super prioritas. Ditambah juga dengan tugas untuk mengembangkan dunia industri kreatif. Ini lah tantangan yang harus dijawab oleh keduanya agar bisa mematahkan label 'tak becus' yang sempat disematkan kepada keduanya.

Mari kita tunggu saja apa yang akan menjadi gebrakan barunya dalam memajukan dunia pariwisata Indonesia serta dunia ekonomi kreatif di negeri ini. Mampukah keduanya menambahkan devisa negara yang lebih besar lagi? Sebagaimana yang kita tahu bahwa sektor pariwisata adalah salah satu sektor penyumbang devisa negara terbesar. Apakah kita nantinya juga akan dikejutkan oleh Wishnutama sebagaimana ia mengejutkan kita mengenai konsep Jokowi naik Moge alias Motor Gede saat pembukaan Asian Games lalu? Penasaran bukan? Sama, saya penasaran juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun