Menulis itu Menikmati bukan Kejar Tayang

"Hebat sekali, dalam sehari bisa menelurkan 4 - 5 tulisan"

Itu pikiran yang terlintas dalam benak saya, ketika membaca salah satu kompasianers yang saya cukup kaget juga dalam sehari dengan jeda hanya sekitar 2- 3 jam bisa membuat tulisan atau artikel.

Saya sempat menghitung total di hari itu dia bisa menghasilkan sekitar 4 tulisan lebih dan langsung ditayangkan dan ketika saya sempat mengunjungi akunnya, sudah lebih dari 600 artikel yang dibuat padahal baru bergabung 3 bulan di kompasiana.

Tentu saya jadi termotivasi dan cukup kagum dengan kompasianers ini, karena produktivitasnya yang luar biasa tersebut.

Meski ketika saya mencermati beberapa tulisan dalam artikelnya ada pola sama yang muncul dan bersifat repetitif atau berulang atau mungkin hanya asumsi negatif saya saja.

Tentu saya bukan orang yang anti dengan teknologi ataupun penggunaan kecerdasan buatan (AI), karena saya juga menggunakannya untu mencari bahan pengajaran.

Akan tetapi, bukan berarti lalu secara masif membombardir blog yang saya sudah bertahun-tahun di dalamnya ini hanya diisi buah pikiran mesin bukan otak manusia.

Bagi saya secara pribadi, kompasiana ini menjadi semacam wadah menuangkan ide dan pemikiran yang saya miliki sebagai manusia tentunya dan juga saya bisa menghargai ide dan tulisan rekan-rekan kompasianers lainnya.

Tidak hanya itu, menulis bagi saya secara pribadi adalah salah satu penghilang stres dalam pekerjaan, karena bisa menuangkan apapun yang saya pikirkan tetapi tidak bisa saya ungkapkan.

Meski demikian, tentu tidak semua hal harus saya tuangkan dalam blog kompasiana ini, karena bisa jadi itu adalah memang konsumsi pribadi saya. 

Namun, kehadiran blog ini memang menambah semangat saya untuk menuangkan ide menjadi sebuah tulisan, dan tidak hanya itu siapa tahu yang membacanya minimal bisa terberkati.

Kembali kepada judul di atas, bahwa bagi saya menulis bukanlah kejar tayang tetapi menikmati setiap hal yang kita alami, lalu kita bisa menjadikan peristiwa tersebut sebagai inspirasi dan motivasi bagi kita dan sesama.

Kalau hanya ingin kejar tayang dan menghasilkan banyak tulisan, maka dalam beberapa menit juga sudah dapat menghasilkan bahkan dengan tema dan tata bahasa yang lebih bagus dari yang saya tulis ini.

Akan tetapi, saya merasa tidak akan mendapat manfaat dari hal tersebut, karena yang terjadi hanya terlihat produktif, padahal yang mengerjakan bukan saya tetapi kecerdasan buatan.

Apakah tulisan saya di blog ini bagus dan menginspirasi sebenarnya tidak juga, karena memang tujuannya adalah menuangkan ide dalam pemikiran menjadi sebuah artikel.

Kalau ada yang tidak setuju, tentu sangat boleh dan tidak dilarang, karena itu adalah hak pribadi setiap orang, sebagaimana juga ketia saya menulis sesuatu dan orang lain tidak sepakat, maka merekapun harus belajar untuk menghargai pendapat saya.

Kesimpulan yang bisa saya tarik ialah menulis lah dan tidak usah terlalu banyak mendengarkan pendapat orang tentang gaya penulisannya, atau hal lainnya.

Satu yang pasti, coba lihat, apakah yang mengkritik memang juga suka menulis, atau jangan-jangan bisanya hanya mengkritik tetapi tidak bisa menulis sesuatu.

Teruslah menulis, karena itu banyak manfaat yang akan kita dapatkan.

-dny-