Mohon tunggu...
danny nolowetjono
danny nolowetjono Mohon Tunggu... karyawan Honorer -

ocess, pecicilan... dikanan berbahaya, dikiri bernostalgia....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

dusta yang dimaafkan

4 Mei 2015   10:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:24 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ingat Ingat tanggal 16 Desember, Pengkhianatan berdarah dan Hujatan Batin. . Aku tau betul mengapa Pengkhianatan berdarah ini begitu menyiksa .. Ini menodai batinku yang tak mampu sesungguhnya melakukan ini, aku terhanyut dalam kenyamanan hingga merusak semuanya .. sesalku Mengalun seperti lagu yang sering ku dengarkan, Mengalun dan terus mengalun membuat melodi keperihan batin , melalui telinga masuk ke lubuk hati dan terpatri oleh air mata melalui logika.. Mengapa aku tak mampu menjadi diriku sendiri? Mengapa ketika aku yakin ingin melepas semuanya , dia menorehkan suatu kata yang membuat aku tepaku dan terhenti untuk percaya aku mampu melepas topengku ... Kesakitan nada pembunuhan tak boleh dilupakan, Tapi bagaimana dengan Orangnya? AKu tau Namanya, Tapi siapakah dia sesungguhnya? Orang seperti apakah dia?

Kita disuruh mengingat apa yang telah dilakukannya, Bukan Orangnya...

Karna manusia bisa gagal, Dia bisa tertangkap, Dia bisa terbunuh, dan Terlupakan.

AKu melihat dari awal, bagaimana dahsyatnya sebuah pemikiran, Tapi aku tak bisa mencium pemikiran, tak bisa memeluknya, tak bisa menggenggamnya, bahkan tak bisa menyentuh pemikiran tersebut .

Pemikiran tidak berdarah, Mereka tidak merasakan sakit, mereka tidak punya Cinta .. Lantas mengapa Diskriminatif terhadap mereka yang melahirkannya? Dan bukan pemikiran yang aku rindukan, atau bahkan apa yang telah ia lakukan yang selalu aku harapkan, Tapi seorang Pria , Pria dibaliknya . .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun