Pasca KH. Ma"ruf Amin ditunjuk menjadi cawapres Jokowi, banyak pihak  yang dikabarkan kecewa. Salah satunya adalah para relawan pendukung  Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Kekecewaan itu berasal dari rekam jejak KH. Ma'ruf Amin yang  mengeluarkan fatwa mengenai penodaan agama hingga berujung pada  dikriminalisasinya Ahok. KH. Ma'ruf Amin juga disebut sebagai bagian  dari penggerak aksi berjilid 212.
Karena kecewa, mereka banyak yang menyerukan golput untuk tidak memilih  Jokowi ataupun Prabowo. Sikap para relawan itu kadang kekanak-kanakan.
Pasalnya, Ahok sendiri tak ada masalah dengan dipilihnya KH. Ma'ruf Amin  sebagai pendamping Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang. Ia justru  mendukung langkah Jokowi maju kembali sebagai capres 2019.
Ahok mendukung sepenuhnya pasangan Jokowi-Ma'ruf dan ingin menjadi  timses seusai bebas dari penjara. Hal itu sebagaimana disampaikan oleh  Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Bahkan, Luhut memastikan Ahok  1.000 persen tidak marah dan mendukung Jokowi-Ma'ruf.
Dukungan Ahok itu juga dibuktikan dengan adanya surat yang ditulis  tangan oleh Ahok dan ditujukan kepada GKJO. Isi surat itu menyebutkan  dukungan Ahok agar Jokowi tetap memerintah 2 periode.
Dengan adanya dukungan di atas, maka para relawan pendukung Ahok  harusnya meneladani sikap Ahok sendiri. Ahok tidak pernah menaruh dendam  dan tetap memberikan dukunga kepada Jokowi-KH. Ma'ruf Amin karena  mengutamakan kemajuan bangsa.
Pilihan Presiden Joko Widodo untuk menggandeng KH. Ma'ruf Amin adalah  pilihan yang terbaik karena mampu menyatukan seluruh umat Islam agar  tidak mudah terpecah belah, demi pembangunan negara dan masyarakat.
Untuk para relawan pendukung Ahok dan masyarakat luas seyogianya tidak  perlu memilih untuk Golput. Ahok sendiri telah mengimbau agar para  pendukungnya memberikan dukungan kepada Presiden Joko Widodo untuk  kembali memimpin pada periode kedua.
Kemudian, bila golput itu meluas maka akan mengantarkan calon yang  terburuk akan memerintah Indonesia. Sebab seperti kata Romo Magnis  Suseno, pemilu itu bukan untuk memilih calon yang terbaik, namun  mencegah yang terburuk berkuasa.
Oleh karena itu, mari dukung yang terbaik. Jangan golput dan tetap dukung Pak Jokowi 2 periode