Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jokowi Pastikan Indonesia Bebas dari Sanksi FIFA, PSSI ke Mana?

8 Oktober 2022   09:12 Diperbarui: 8 Oktober 2022   09:26 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu juga dengan Bali United yang selalu main jam 20.30 WIB yang tentu di sana sudah pukul 21.30 dan selesai pukul 23.30. Tentu jadwal tersebut terlalu malam dan menimbulkan banyak risiko.

Salah satunya jika terjadi kericuhan maka upaya mengamankan akan kurang maksimal. Saya juga tahu jika sepak bola adalah industri, pihak penyiar juga harus sadar jika tidak ada rating seharga nyawa.

Bahkan sudah dijelaskan beberapa kali pihak brodcast selalu terlibat dalam menentukan jadwal. Tentu ini tak elok apalagi sepak bola dijadikan cara untuk melawan rating acara tv lain.

Dua poin sisanya juga penting. Yakni bagaimana FIFA memberikan sosialisasi pada klub dan suporter agar para suporter bisa lebih dewasa ketika di dalam stadion.

PSSI bisa apa

Ada yang menarik dengan yang disampaikan oleh Pak Jokowi kemarin. PSSI tidak dilibatkan dalam tim transformasi sepak bola. Padalah PSSI adalah organisasi yang menaungi sepak bola di Indonesia.

Dengan kata lain, pemerintah sendiri tahu jika kepengurusan PSSI tidak baik. Tentu akan gegabah jika pemerintah mengaudit PSSI karena mengintervensi.

Jadi, nantinya FIFA dan AFC sendiri yang akan mengaudit PSSI. Dalam beberapa statuta PSSI, ada satu pasal cuci tangan yang dipakai oleh PSSI yakni jika pertandingan sepenuhnya tanggung jawab panpel.

Itu sebabnya PSSI cuci tangan dalam kasus ini. Padahal jelas ada maladministrasi dalam tragedi Kanjuruhan yang seharusnya secara moral PSSI tanggung jawab.

Selain itu, saya berharap FIFA mengaudit semua statuta PSSI secara utuh. Termasuk aturan jual beli lisensi klub. Jujur saja saya benci dengan aturan ini karena bisa menghilangkan entitas dan sejarah klub tertentu.

Contohnya Bali United yang tak lain adalah Persisam Samarinda. Ketika saham sudah beralih, entitas klub dan logo diubah sehingga muncul istilah klub siluman. 

Tentu perubahan entitas klub sangat tidak menghargai sejarah sekaligus merampas klub kebanggan kota bersangkutan. Tentu ini menjadi kecemburuan bagi klub yang masih berjuang di Liga 2, mereka harus mati-matian naik kasta sementara klub lain tinggal ganti entitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun