Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Cara Mengatasi Prokrastinasi Alias Menunda Pekerjaan

3 September 2021   09:47 Diperbarui: 7 September 2021   02:00 1100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prokrastinasi | Sumber: istockphoto

Dengan merubah waktu deadline, kita tidak akan menunda-nunda pekerjaan lagi. Manfaatkan waktu satu minggu tersebut dengan sebaik mungkin, jika sudah selesai, kita tinggal bersantai tentunya.

Mulai aja dulu

Alasan orang menunda pekerjaan adalah karena rasa malas dan menganggap pekerjaan tersebut berat. 

Saya pernah mengalami hal ini, terutama ketika sedang menyusun skripsi kemarin.

Rasa malas dalam menyusun skripsi begitu berat, menyentuh laptop saja enggan. Akan tetapi, laptop tersebut tidak akan mengetik dengan sendirinya.

Hal yang harus dilakukan adalah ya kita harus berani untuk memulai. Jika sudah begitu, cobalah untuk mengerjakan pekerjaan yang berat tersebut sedikit demi sedikit.

Ketika saya menyusun skripsi, saya selalu mencicil tugas ini sedikit demi sedikit. Saya tidak lagi menggunakan metode SKS. 

Ketika diberi deadline satu minggu, saya langsung mengerjakannya. Sedikit-sedikit yang penting jalan. Jadi selama satu minggu tersebut saya terus menyusun skripsi. Dalam sehari, saya selalu mematok 5 sampai 10 halaman.

Begitu seterusnya, jika waktu deadline masih banyak, tentunya bisa digunakan untuk merevisi lagi agar hasil yang kita kerjakan menjadi lebih maksimal.

Metode mencicil ini juga tidak akan membuat kita stes, karena dalam sehari ada porsi yang harus dipenuhi. Berbeda dengan metode SKS yang hanya akan mendatangkan stres.

Hal tersebut wajar, ibaratnya kita gak makan-makan selama satu minggu kemudian dalam satu hari kita harus menghabiskan banyak makanan sekaligus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun