Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tokyo Revengers Chapter 211: Kemarahan Terano Picu Kedatangan Geng Brahman

23 Juni 2021   08:31 Diperbarui: 23 Juni 2021   09:20 6555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu adengan dalam manga Tokyo Revengers chapter 211. Via mangasee123.com

Pada chapter 210 kemari, Takemichi mengunjungi Draken dan menyatakan niatnya yang hendak menolong Mikey. Ketika percakapan di atas motor itu sedang terjadi, tiba-tiba di depan mereka datang geng Rokuhara Tandai.

Akhir dari chapter tersebut adalah Draken dan Takemichi dikepung oleh Terano South dan pengikutnya. Lalu bagaimana kelanjutan dari chapter tersebut? Di sini saya akan mencoba membahas kelanjutan dari chapter tersebut.

Untuk chapter 211 sendiri sudah dirilis, chapter 211 sendiri berjudul "the law of the jungle," atau hukum rimba berikut pembahasan dari chapter teranyar ini.

Menyadari posisinya dikepung, Takemichi panik melihat banyaknya orang yang mengepung mereka. Ternyata tujuan Terano South dan gengnya mengepung Takemichi dan Draken tidak lain adalah untuk mengajak Draken agar bergabung menjadi bagian Roukhara Tandai.

Akan tetapi Draken dengan tegas menolak ajakan itu. Kemudian Draken menjawab, "tidak peduli berapa kali kau bertanya, jawabanku selalu sama, aku tidak akan pernah bergabung dengan Rokuhara." Dari kalimat itu, jelas Draken menolak ajakan Terano South.

Draken mengatakan tidak ingin terlibat dengan segala bisnis yang Rokuhara lakukan, dan bersiap pensiun dari dunia berandalan. Mendengar jawaban tersebut, Terano tersulut emosi.

Dari sisi fisik, Terano jauh di atas Draken, mungkin Terano merupakan karakter tertinggi dalam Tokyo Revengers. Terano merupakan salah satu dari tiga orang yang membuat Tokyo seimbang. 

Era ini disebut sebagai era tiga dewa. Dua orang lainnya adalah Kawaragi Senju yang memegang wilayah Shinjuku, dan orang terakhir jelas Sano Manjirou yang memegang wilayah Shibuya. Ketiga orang tersebut bisa dibilang mempunyai kekuatan setara. 

Kembali lagi ke chapter 211, Terano langsung menghujani Draken dengan pukulan, Draken yang tidak siap dengan pukulan tersebut langsung terhempas kemudian jatuh. Takemichi dan Inupi kaget melihat pemandangan tersebut.

Dari raut mukanya, Terano begitu marah mendengar jawaban Draken. Terano mengatakan tidak akan pernah memaafkan Draken jika memutuskan untuk berhenti. Terano kecewa kepada Draken, padahal Draken di Tokyo Manji merupakan salah satu anggota terkuat.

Draken kemudian bangkit kembali, dan meludah ke tanah dengan senyuman mengejek kepada Terano. Ketika Draken bangkit, Terano kemudian memukul Draken kembali.

Draken berusaha menahan pukulan tersebut, akan tetapi pukulan Terano jauh lebih kuat dan Draken kembali terhempas cukup jauh. Draken tersungkur dan hidungnya mengeluarkan darah.

Terano kemudian mendekati Draken dan berkata, untuk menciptakan era bagi para berandalan, dia berbagi cita-cita yang sama. Alasan Terano sendiri datang ke Tokyo adalah hanya untuk mengalahkan Touman. 

Terano masih tidak bisa memaafkan pilihan Draken yang ingin berhenti dari dunia berandalan. Lantas, Terano memberikan dua pilihan kepada Draken, bekerja untuknya atau mati sekarang juga. 

Mungkin inilah yang disebut sebagai hukum rimba. Hukum alam memang kejam, bagi yang kuat tentu akan menjadi pemenang. Sedangkan bagi mereka yang lemah pasti akan selalu tertindas. 

Draken harus memutuskan kedua pilihan tersebut secepatnya. Takemichi yang memasang muka planga-plongo justru berhasil mengundang rasa kemarahan Terano. 

Tentu saja hal itu membuat Takemichi ketakutan. Takemichi hanyalah seseorang yang sedang melakukan perjalanan waktu dan kini justru harus dihadapkan dengan masalah besar. 

Ketika Terano hendak menghajar Takemichi menjadi samsak, tiba-tiba ada seseorang yang terlempar ke arahnya. Ternyat, keributan tersebut mengundang seseorang. Orang tersebut tengah menghisap sebatang rokok, di wajahnya terdapat bekas goresan luka. Penampilan tersebut begitu menasbihkan sebagai berandalan. 

Kehadiran orang tersebut cukup membuat Terano terkejut. Kehadirannya hanya mengganggu kesenangan Terano South. Orang tersebut tiada lain adalah Akashi Taemoni wakil ketua geng Brahma. 

Insiden itu justru berhasil menarik perhatian geng Brahma. Itulah penutup dari chapter ke-211. Menarik untuk dilihat, apakah di chapter selanjutnya akan terjadi perselisihan antara Brahma melawan Rokuhara. 

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, keadaan Tokyo menjadi seimbang karena tiga geng yang dipimpin oleh tiga orang terkuat, era ini disebut era tiga dewa. 

Terano mewakili wilayah Minato dengan geng Rokuharanya, kemudian untuk wilayah Shinjuku ada Kawaragi Senju dengan geng Brahman, dan untuk wilayah Shibuya dipegang oleh Mikey. 

Tokyo akan seimbang bila tiga kekuatan besar tersebut tidak saling berselisih. Sebaliknya, Tokyo akan kembali mencekam jika ketiga geng tersebut bertikai. Menarik untuk dilihat, apakah insiden di atas menjadi pemicu terjadinya konflik lain atau tidak. 

Tentunya jawabannya ada di chapter selanjutnya. Seperti biasa, Tokyo Revengers selalu menawarkan cerita yang tidak terduga sehingga manga dan animenya menarik untuk ditonton. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun