Mohon tunggu...
DANIL ABDILLAH
DANIL ABDILLAH Mohon Tunggu... Atlet - penulis merupakan mahasiswa di Universitas Jember Jurusan Teknik Prodi S1 PWK

Nama penulis adalah DANIL ABDILLAH, dia lahir di Lumajang, 16 Februari 2001. Dia anak pertama dari dua bersaudara, Adiknya bernama AILA NIKEN NAZILAH yang masih duduk di bangku sekolah dasar Ayahnya bernama ISMAIL bekerja sebagai Wiraswasta dan Ibunya bernama SUMILAH sebagai ibu rumah tangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budidaya Tanaman Sengon Menguntungkan bagi Petani Luamajang

22 Maret 2021   00:09 Diperbarui: 22 Maret 2021   00:55 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sengon mempunyai dua nama latin yaitu Albizia falcate (L). Fosberg dan Paraserianthes falcataria (L) Nilsen. Sengon dikelompokkan dalam familia leguminosae dengan subfamily Mimosoidae. Khususnya di Jawa, sengon di kenal dengan nama daerah sengon laut (Jawa) dan jerenging (Sunda). 

Pohon sengon dikenal sebagai pohon yang pertumbuhannya tercepat di dunia. Pada umur 1 tahun dapat mencapai tinggi 7 m dan pada umur 12 tahun dapat mencapai tinggi 39 m, dengan diameter 60 cm dan tinggi cabang 10-30 m. 

Diameter pohon yang sudah tua dapat mencapai 1 m, kadang lebih. Batang tumbuh lurus dan silindris. Sengon merupakan tanaman pohon serbaguna, memiliki beragam manfaat dari semua bagian pohonnya, mulai dari daun hingga perakarannya. Sengon menjadi salah satu pohon alternative yang dapat diusahakan secara ekstensif untuk tujuan rehabilitasi lahan-lahan marginal. Upaya pemerintah dalam merehabilitasi kritis meliputi lahan pertanian dan lahan hutan akan dapat diatasi dengan penanaman dalam skala besar seperti tanaman industri

Dengan latar belakang tersebut para petani yang berada di beberapa wilayah di lumajang memanfaatkan lahan pertanian milik mereka untuk  dijadikan hutan rakyat (ditanamai tanaman sengon). 

Harga jual pohon sengon yang masih di bilang cukup tingg merupakan alasan terkuat sebagai bahan pertimbnagan para petani dilumajang untuk mengganti komoditas pertaniaan di lahanya yang sebelumnya tanaman palawija menjadi tanaman kayau (hutan rakyat) , ini berbanding lurus dengan keadaan yang ada dimana Kebutuhan kayu setiap tahun sangat tinggi dan tidak tergantikan. 

Dengan adanya perkembangan bidang teknologi dan rekayasa perkayuan yang sangat pesat, dan semakin berkurangnya ketersediaan kayu dari hutan alam, kondisi ini menyebabkan masyarakat dan industri yang membutuhkan kayu mulai tertarik pada sumber kayu yang lain yaitu bahan baku dari hutan rakyat, penghasil kayu yang cepat. 

Usaha dengan menanam kayu, sebagai suatu alternative pilihan investasi yang cukup menjanjikan, apalagi bila yang ditanam jenis yang bernilai ekonomi tinggi. Sengon merupakan jenis pohon yang cukup potensial untuk dikembangkan. Saat ini sengon menjadi salah satu pohon alternative yang dapat ditanam secara ektensif untuk tujuan rehabilitasi lahan-lahan marginal.

Penanaman sengon pada lahan kebun milik petani juga tidak menghambat adanya komoditas pertanian musimam, seperti cabe, tomat dan terong jadi petani masih bisa memanfaatkan lahan tidak hanya dengan di tanam pohon sengon saja atau bisa di kenal dengan istilah tumpangsari. Menurut para petani di lumajang menaman pohon sengon juga merupakan menyimpan tabungan karena semakin dirawat dengan baik dan tumbuh dengan kualitas yang bagus makan harga jualnya akan semakin tinggi nantinya.

Sedangkan pada kabuaten luamajang sendiri terdapat beberapa pabrik industry kayu yang tersebear dibeberapa titik yang berada di bebrapa kecamatan yang ada di lumajang. Beberapa industry tersebut mengolah kayu gelondongan menjadi kayu yang siap di pasarkan atau menjadi bahan setengah jadi ( kayu papan, trimplek dll). Untuk pasarnya sendiri industri pabrik kayu yang berada di lumajang sudah memasarkan barang industrinya kebeberapa negara (impor) seperti korea, jepang dan china.

Keberadaan industry pabrik kayu yang dekat dengan akses transportasi atau jalan raya memudahkan mobilitas pengangkutan barang semakin mudah, intinya situasi sseperti ini sangat menguntungkan beberapa pihak, dari pihak petani dengan keadaan demikian tidak perlu khawatir masalah penjualan kayu yang di tanam karena keberadaan pabrik kayu sebagai produsen dekat dengan masyarakat. 

Sedangkan dipihak pengelola pabrik mereka tidak perlu bingung dengan ketersedian suplay bahan baku berupa kayu gelondongan karena sudah di cukupi oleh petani lokal lumajang. Dan untuk pemerintah sendiri mendapatkan keuntungan dari pajak industry dan meningkatkan APBD kabupaten di bidang industry

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun