Mohon tunggu...
Daniel Tumiwa
Daniel Tumiwa Mohon Tunggu... -

Sehari-hari menjalankan tugasnya untuk mengembangkan inisiatif Digital Media untuk PT Djarum, memulai karirnya sebagai Radio DJ di Radio Oz, Bandung, VJ Trend Musik di RCTI, pendiri MTV di Indonesia, Contestonly.com, Soundbuzz.com dan mantan Direktur Sales & Marketing Universal Music Indonesia yang pernah menjadi Brand Ambasador IM3 dan Marketing Consultant Air Asia dan Yahoo! Asia ini, konsisten dalam mengembangkan industri musik Indonesia. Aktif berkontribusi di Koran Fesbuk dan mengembangkan NuBuzz Network, yang mempopulerkan talenta-talenta baru di bidang musik dan kreatif.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

King of Pop Bangkit dari Kubur di Hari Ke 3?

27 Juni 2009   03:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:00 1892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Michael Jackson di ramalkan bangkit dari kuburnya di hari ke 3.

Huh?

Tanpa banyak di ketahui umum, hari Sabtu kemarin merupakan salah satu hari paling sibuk bagi banyak agen, distributor dan toko yang menjual musik.

Kebiasaan untuk hanya menyimpan stok maksimum 2 keping per judul album yang di release paling lama 60 hari ke belakang, berbalik menghasilkan kerugian besar.

Sejak pembajakan menguasai 94% dari pasar album International di Indonesia (sudah sejak 3 tahun lalu) dan belum juga masuk ke dalam agenda Top 5 prioritas (yang di umumkan) tiap kali terjadi pergantian Kepala Kopolisian, penjualan album musik khusus artis international terpuruk habis.

Tiap kali album baru di keluarkan, paling banyak di cetak 2000-3000 CD di cetakan pertama. Padahal, hanya 4-5 tahun lalu, untuk artis se Kaliber Michael Jackson, pasti berani cetak 15 ribu CD. Itupun dalam keadaan setengah berjudi, karena CD sedang menanjak popularitasnya, kaset sedang menurun, namun si penjual lapak dengan CD MP3 berisi 80-120 lagu sudah menjarah di mana-mana. Tapi, lumayan lah. Buruh pabrik sibuk, distribusi sibuk, retail sibuk, promosi jalan, periklanan jalan, pita PPN untuk CD/Kaset terbayar, dan iuran wajib ASIRI untuk dana Anti Pembajakan juga tetap dikutip di masa itu.

Semua toko minta barang MJ. Saya yakin, teman-teman di team sales Sony Enterntainment, dan juga Universal Music (yang memegang album-album awal MJ), dibanjiri order dari semua toko. Jawabannya: "Bentar yak! Cetak lagi!!  Balang kaga ala! Selasa dah! Ai janji!...Iye...ini di pabrik udah ai suluh lembul!...dah jangan banyak bacot tunggu aje ye...!! Fax oldel elu dulu!..buru!"

Selasa?

Wah....hari ke 3 setelah kematian Michael Jackson!

Kok Selasa? Kalau pabrik tidak di lembur, hari Senin pagi cetak ulang, Siangnya sudah bisa distribusi ulang kok. Dan Selasa, semua toko sudah di penuhi stock baru.

Takut dengan istilah pembukuan dan auditor yang selalu mengganggu posisi keuntungan perusahaan, yaitu "Obsolesence Stock", jumlah stock di gudang untuk tiap judul selalu di jaga tidak lebih dari 10% dari order barang yang sama di bulan sebelumnya. Jadi kalau di bulan Mei, penjualan album Michael Jackson adalah 200 CD, Stock harusnya tidak lebih dari 20 di gudang di bulan itu, setelah di cetak ulang sebanyak 200 CD untuk bulan berikutnya. Sedih ya. 200 biji doang!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun