Mohon tunggu...
daniel tanto
daniel tanto Mohon Tunggu... Montir - melukis dengan cahaya, menulis dengan hati...

bekerja di institusi penelitian suka menulis, memotret, dan berfikir

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Main-main dengan Cahaya: Kenapa Fotoku Sungguh T e r l a l u

22 Juni 2010   01:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:22 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam memotret, kita sering mendapatkan hasil yang terlalu gelap atau terang. Di dunia fotografi, hasil terlalu gelap disebut underexposure (UE) dimana detail daerah gelap akan hilang dan menjadi hitam. Sedang hasil foto terlalu terang disebut overexposure (OE) dimana detail daerah terang akan hilang dan menjadi putih. Nah, apakah exposure itu? Exposur(e) menurut wikipedia, adalah lamanya sinar mem"bakar" film ketika gambar/foto diambil. Jika anda memakai kamera digital, maka menjadi lamanya sinar diserap sensor. Unsur yang mempengaruhi dari exposure sendiri bisa dari ISO/ASA, diafragma/F, dan kecepatan/S. Exposure biasanya di"pikirkan" oleh kamera otomatis. Jadi kita biasanya menerima hasil matang saja dan tinggal memencet tombolnya. [caption id="attachment_173441" align="aligncenter" width="500" caption="hampir semua kamera otomatis digital sederhana memiliki tombol pengaturan nilai exposure (EV), ada yang tersembunyi juga di dalam sub-sub menu"][/caption] Nah, pada kamera digital sederhana, biasanya kita tidak menemukan modus manual, dimana kita bisa menyetel semua unsur dari exposure. Tetapi pada kamera sederhana tersebut, biasanya ada tombol pengaturan EV (exposure value) atau nilai eksposure, dimana kita bisa menentukan tingkat gelap terang dari hasil foto kita nanti. Kamera digital biasanya menempatkan nilai -2..-1..0..+1..+2 sebagai ukurannya. Menurut perhitungan kamera, nilai 0 adalah ideal. Nilai - minus adalah lebih gelap. Dan nilai + adalah lebih terang. [caption id="attachment_173440" align="aligncenter" width="500" caption="inilah skala exposure"][/caption] Agak susah dibayangkan? Oleh karena itu saya mencoba menerangkannya lewat hasil foto saja, seperti tersebut di bawah ini: [caption id="attachment_173444" align="aligncenter" width="400" caption="foto dengan kondisi EV -2"][/caption] [caption id="attachment_173448" align="aligncenter" width="400" caption="foto dengan kondisi EV 0 (normal)"][/caption] [caption id="attachment_173449" align="aligncenter" width="400" caption="foto dengan kondisi EV +2"][/caption] Nah, dari hasil-hasil foto di atas, tentunya jika kita mendapatkan hasil over/under-exposure, alias terlalu gelap atau terang, tentunya anda sudah dapat mengatasinya bukan? Tips: jika anda memotret benda pucat,dan tidak menarik, buatlah menjadi lebih gelap. Jika anda memotret benda gelap dan tidak jelas detailnya, buatlah lebih terang. Atau dengan kesengajaan anda bisa membuat foto-foto yang terlalu gelap atau terlalu terang, boleh saja. misalnya: [caption id="attachment_173450" align="aligncenter" width="500" caption="Gambar kiri disengaja underexposure, gambar kanan disengaja overexposure. Biasanya dipakai untuk dramatisasi foto-foto produk."][/caption] Tentu saja, ini hanyalah tips ringan. Jika dipelajari dengan lebih jauh, sebenarnya exposure itu tidak sesederhana ini. Jauh lebih kompleks dan ada rumus perhitungannya. Tetapi paling tidak dengan tips ini, cahaya akan lebih jinak dan anda lebih bisa menjinakkan cahaya dalam foto-foto anda selanjutnya. Semoga bermanfaat. Selamat bermain-main dengan cahaya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun