Di Kabupaten Lebak, Banten, sebuah insiden mengguncang dunia pendidikan. Kepala sekolah SMAN 1 Cimarga, Ibu Dini Fitria, diduga menampar seorang siswa yang ketahuan merokok di lingkungan sekolah.
Tak lama kemudian, sekitar 630 siswa mogok sekolah. Langkah ini mereka lakukan sebagai bentuk protes terhadap metode penegakan disiplin yang dianggap berlebihan.
Meski sempat menimbulkan gejolak di masyarakat, kasus ini kemudian berujung mediasi dan kesepakatan damai antara pihak sekolah dan siswa.
Sekolah Ramah untuk Semua: Lingkungan Aman, Nyaman, Menggembirakan
Pada Jumat, 17 Oktober 2025, Kompasiana mengadakan gelar wicara bertema Sekolah Ramah untuk Semua: Lingkungan Aman, Nyaman, Menggembirakan. Acara berlangsung di Aula Setditjen PAUD Dikdasmen, Kompleks Kemendikdasmen Jakarta, Jl. RS Fatmawati, Jakarta Selatan.
Acara dipandu oleh Heru Margianto, COO Kompasiana. Narasumbernya adalah Agus Muhammad (Kabid Fasilitasi dan Advokasi Penguatan Karakter Kemendikdasmen), Muhammad Yusuf Kurniawan (guru SDN Petamburan 01 Jakarta), Lenny Vinisah (Koordinator Nasional Sidina Community), dan Muhammad Zahid As Shidqi (Duta SMA Jawa Barat 2025).
Keempat narasumber mewakili pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan dunia pendidikan. Yaitu murid, sekolah atau guru, orang tua, dan pemerintah.

Agus menyoroti sekolah perlu menjadi tempat yang aman dalam hal kebersihan (termasuk narkoba) serta aman dari bencana. Dari segi kenyamanan, sekolah perlu mewujudkan hubungan harmonis guru-murid. Suasana belajar dan lingkungan juga punya peran penting yang mendukung murid belajar dengan baik.
Sekolah juga perlu menjadi tempat menggembirakan, di mana murid bisa belajar, bermain, sekaligus menyalurkan minat dan bakatnya. Sekolah itu lebih dari sekadar kelas dan papan tulis, tapi juga ruang pembentuk karakter.
