Dari aplikasi Access by KAI, aku memesan tiket KA Gunung Jati (Semarang-Cirebon) untuk keberangkatan hari Jumat, dan KA Cakrabuana (Cirebon-Jakarta) untuk keberangkatan sehari sesudahnya.
Yang kusuka saat menggunakan Access by KAI, aku bisa memilih nomor kursi langsung. Tak kusengaja, aku memilih nomor yang sama, 10D.
Kebetulan, 10 adalah nomor punggung Maradona pemain favoritku dan D adalah huruf depan namaku. Namun, yang pasti, aku memilih kursi itu karena dekat jendela.
Jumat, 11 April.
Aku tiba di Stasiun Tawang dan masuk ke gerbong KA Gunung Jati. Kereta ini menyediakan pilihan kelas eksekutif di barisan gerbong depan, serta kelas ekonomi di barisan belakang. Pilihanku yang terakhir.
Meski kelas ekonomi, faktor kenyamanannya tak usah diragukan lagi.
Kabinnya pakai AC yang sejuk. Kursinya single seat 2-2 dan empuk. Juga ada colokan listrik agar gadget tetap hidup.
Satu keunikan yang kulihat, sekian deret kursi menghadap ke depan dan sekian deret selanjutnya menghadap arah sebaliknya. Jadi, kursi nomor 11 akan berhadapan dengan kursi nomor 12.
Jam 15.45, KA Gunung Jati berangkat dari Semarang Tawang. Kulihat para personil KAI berdiri berjajar mengucapkan selamat jalan.
Dari dalam kereta, kunikmati perjalanan menuju Cirebon. Asyiknya perjalanan dengan KA Gunungjati ini telah kuunggah di media sosial beberapa waktu lalu.