Mohon tunggu...
daniel lopulalan
daniel lopulalan Mohon Tunggu... Penulis - Student of life

Belajar berbagi. Belajar untuk terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mengatasi Banjir dari Rumah Sendiri

24 September 2020   16:03 Diperbarui: 24 September 2020   18:58 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana caranya agar kita bisa membeli hanya barang yang dibutuhkan saja?

Prinsipnya sama dengan kalau kita memutuskan pergi ke mall untuk membeli barang yang sudah ada di daftar beli yang disusun. Kalau kita membeli barang di internet dengan prinsip yang sama, maka kita tidak akan tergoda apapun yang kita lihat dalam aplikasi market place di internet. 

Perlu ada sikap mental yang kuat untuk memastikan hanya yang kita rencanakan saja yang kita beli. Kalau tidak, kita hanya akan menambah banyak  sampah yang akan kita buang saja.

TANAH DAN TANAMAN

Banyak rumah sudah jarang terdapat halaman yang beralaskan tanah. Semuanya disemen. Padahal menurut kalimat yang trending sampai saat ini, "air itu jatuh dari langit dan turun ke tanah, dan bukan mengalir ke laut".

Sebetulnya kalimat diatas memang benar, asal konteksnya sebatas rumah tangga. Kalau dalam konteks lebih luas tentu perlu pendekatan berbeda yang sifatnya manajemen pengelolaan air.

Bagaimana kita mengoptimalkan keberadaan tanah di rumah kita?

Pembuatan lubang biopori, yang seperti membuat pori-pori ke dalam tanah, secara efektif juga membuat penyerapan air berlangsung lebih cepat. 

Saya sendiri sempat menerapkan sistem ini saat tinggal di Bekasi. Dan memang terbukti, saat hujan deras, air yang tergenang dengan cepat terserap ke dalam tanah. Dengan lubang biopori, terbukti air dari langit jatuhnya langsung ke dalam tanah.

Lubang biopori bisa ditempatkan bersebelahan dengan berbagai jenis pohon sesuai dengan luas halaman yang tersedia. Akar pohon bisa membantu penyerapan air dilakukan secara efektif.

Bagaimana dengan tanah yang sudah dilapis semen?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun