Mohon tunggu...
daniel lopulalan
daniel lopulalan Mohon Tunggu... Penulis - Student of life

Belajar berbagi. Belajar untuk terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Modal Nekat Ternyata Bisa Kok Jadi Guru

21 September 2020   21:32 Diperbarui: 21 September 2020   21:29 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Image credit: iStock/Kerkez) /Teachlearning.com

Saat ini tiba-tiba banyak hal berubah dengan cepat. Wabah Covid membuat banyak orang harus menyesuaikan diri. Termasuk di dalamnya perubahan peran yang terjadi selama kegiatan belajar mengajar berhenti di sekolah. Anak dengan terpaksa belajar di rumah, orang tua tiba-tiba memiliki peran tambahan sebagai guru.

Orang tua gagap. Anak pun demikian. Formula "bisa karena biasa" menjadi dasar semangat untuk menjalani peran yang baru. Yang bisa dilakukan adalah belajar terus. Masak sih gak bisa. Modal nekat untuk jadi guru di rumah.

Pada dasarnya, disadari atau tidak, peran orangtua  sangat memberi pengaruh dalam perkembangan anaknya. Sejak anak dilahirkan sampai dewasa, orangtua tetaplah menjadi guru dan mentor bagi anaknya.

John Bowlby, psikolog kenamaan Inggris, yang terkenal dengan attachment theory, banyak menjelaskan tentang pentingnya hubungan orangtua dan anak dalam perkembangan anak. Fondasi ini penting dalam menumbuhkan rasa aman sejak usia dini. 

Rasa aman ini akan memberikan keyakinan diri bagi si anak untuk dapat berinteraksi dengan masyarakat yang lebih luas dari keluarga inti. 

Pertanyaan selanjutnya, bagaimana hubungan orang tua dan anak bisa sekaligus menjadi hubungan guru dan murid ?  Bagaimana menjadi guru sekaligus orang tua yang efektif di rumah ?

MENIRU

Anak belajar dari menirukan segala hal yang diserap dari lingkungannya. Kalau orang tua selalu melakukan hal yang sama berulang-ulang, anak pun dengan segera akan melakukan hal yang serupa berulang-ulang juga. Kata kuncinya adalah melakukan secara konsisten, rutin dan mudah diprediksi.

Sekarang bandingkan dengan kelas formal di sekolah. Apakah ada aturan saat masuk kelas, saat duduk, saat berbicara ? Tentu ada. Kebiasaan dimulai dari guru, diikuti oleh siswanya dan menjadi rutinitas belajar mengajar di sekolah. Guru dipercaya dan diikuti. "Digugu lan ditiru".

Salah satu yang bisa dipelajari dari kelas formal di sekolah adalah melakukan proses belajar pada jam yang sama setiap hari. Ini juga menjadi hal yang memudahkan orangtua untuk membentuk pola belajar pada anaknya. Hal ini pun kami sadari lebih membantu kami untuk menjadi guru di rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun