Mohon tunggu...
Daniel Kalis
Daniel Kalis Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Ingin meraih mimpi lewat untaian kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Antara Keinginan dan Harapan

25 Juli 2021   18:36 Diperbarui: 25 Juli 2021   18:44 1718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Harapan. Sumber: amalan.com

Memperlakukan Harapan dengan Semestinya

Cerita kemudian akan berbeda ketika sudah menyangkut hasil akhir. Maksudnya, apakah pada akhirnya harapan yang kamu punya itu sesuai dengan ekspektasimu atau tidak. Rekan saya ini mengatakan bahwa ia tidak mau berharap karena takut kecewa jika tidak kesampaian.

Di sisi lain, saya punya pandangan yang berbeda. Bagi saya, kecewa karena harapan yang tidak tercapai itu wajar. Namun, poinnya bukan di situ. Poinnya adalah bagaimana kita bisa mengambil pelajaran dari sana, bangkit, dan menjadi lebih baik lagi. Seperti kata Fiersa Besari dalam lagu "Pelikku untuk Pelikmu", kita perlu kecewa untuk tahu bahagia.

Harapan adalah pendorong untuk terus mengembangkan diri sampai pada tahap di mana kita menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri.

Inilah definisi kesuksesan menurut saya. Tinggal sekarang, bagaimana kita mengatur pola pikir agar kekecewaan dan kegagalan bukan menjadi batu penghalang, tetapi menjadi batu loncatan untuk terus berkembang.

Jadikan kesempatan hidup yang diberikan kepada kita sampai detik ini, sebagai suatu kesempatan untuk terus memperbaiki dan mengembangkan diri.

Salam hangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun