Abang saya, punya kisah lain. Menikah dengan seorang wanita yang berasal dari keluarga kaya. Dan berakhir buruk. Bagaimana tidak? Keduanya adalah pejudi, dan keduanya adalah pecandu. Mau tahu rasanya hidup diantara mereka? Maaf, saya sudah cukup.
Saya akhirnya akan langsung pada hari ini. Melewatkan sekitar sepuluh atau dua belas tahun terakhir hidup saya, yang hanya diisi dengan drama percintaan sesama jenis, dan kalian tidak perlu mengetahuinya. Dan drama remaja yang juga tidak kalah tidak pentingnya.
Hari ini, untuk bulan ketiga saya adalah seorang jobless, homeless, dan semua yang terburuk ada pada diri saya.
Ya, saya pikir kalua kalian berpijak pada kaki saya, kalian akan tahu rasanya bagaimana dengan semua kerusakan itu. Bahkan sudah dimulai sejak tiga tahun pertama saya lahir kedunia ini. Cukup berasalan bagi saya untuk mati. Mengerat urat nadi? Melintas di rel kereta api yang sedang sibuk? Lompat dari jembatan atau gedung? Racun?
Saya baru saja akan mencari -- cari cara paling tepat untuk bunuh diri, ketika akhirnya saya menyadari bahwa mati bukan jawaban. Manusia mati tidak bisa berbuat apa -- apa, dan yang paling sedih bahkan untuk menangisi kematiannya sendiri pun ia tidak mampu. Menyedihkan!
Saya pikir, saya akan mencoba memulai awal hidup yang baru. Saya tahu, setiap orang akan mengatakan itu esok pagi. Tapi bagi saya, adalah hal yang berbeda. Mungkin saya akan mencari pekerjaan, atau mencari jalan lain untuk hidup. Asal tidak mati.
Karena ternyata menjadi mati itu sangat menyusahkan, memikirkannya saja saya tidak mampu bagaimana saya disuruh menjadi pemeran utamanya?
Mungkin tidak ada yang benar dari cerita ini, mungkin sebagian, mungkin semuanya. Atau mungkin ada yang benar, mungkin sebagian, mungkin semuanya. siapa yang perduli. Saya tidak perduli!
Hanya saja, saya ingin mengatakan...
Banyak cerita lain diluar sana yang sama, mungkin sedikit lebih baik, atau jauh lebih buruk. Lalu? apakah karena hidup tidak berjalan sesuai dengan apa yang manusia inginkan, kemudian manusia punya hak untuk mengakhiri hidup itu? Kenapa alih - alih mengakhiri hidup, tidak kita bangun kehidupan yang baru? Masa lalu jadikan pelajaran, tidak mungkin diperbaiki, tapi manusia bisa menjadi lebih baik di masa depan.
Dan ingat
Ketika kau kehilangan tempat untuk bersandar, selalu ada bumi untuk bersujud