Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Penganiayaan Meff Paripurna oleh Diego Michiels Bukan Rekayasa

18 November 2012   08:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:08 2117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_209959" align="aligncenter" width="538" caption="Kuasa Hukum Diego Michiels, Elza Syarief memperlihatkan print-out kicauan Meff Paripurna di akun Twitter-nya, yang menurut Elza dikirim sehari sebelum kejadian (sumber:liputan6.com)"][/caption]

Kasus penganiayaan terhadap Meff Paripurna yang dilakukan oleh pemain timnas Diego Michiels dan kawan-kawannya adalah sebuah hasil rekayasa? Begitulah yang dikatakan oleh pengacara Elza Syarief, kuasa hukum Diego Michiels. Elza bahkan mengatakan bahwa rekayasa tersebut merupakan suatu grand design dengan kekuatan besar di baliknya(Metro TV, 17/11/2012).

"... kita melihat ada konspirasi kekuatan besar yang mengitervensi penyidik sehingga kelihatannya penyidik tak berani melakukan penangguhan tahanan terhadap Diego." imbuh Elza seperti yang disiarkan liputan6.com (18/11/12).

Apakah yang dia maksudkan dengan grand design itu adalah bahwa Diego hanyalah sasaran antara, sedangkan PSSI di bawah kepimpinan Djohan Arifin adalah sasaran utamanya? Jadi, berkaitan dengan konflik PSSI vs KPSI? Jangan-jangan maunya dibawa ke arah sana kasus ini? Padahal, sebenarnya tidak ada rekayasa apa-apa di dalam kasus ini. Apa yang terlihat adalah memang demikian adanya (kasus penganiayaan yang bukan rekayasa). Jika memang demikian nantinya, rekayasa justru datang dari pihak pengacara Elza tersebut?

Saya tidak akan menganalisa tentang “grand design” itu. Saya cuma sedikit terusik dengan pernyataan Elza itu. Terasa terlalu berlebihan.

Marilah kita lihat, apakah benar kasus penganiayaan Diego Michiels dan kawan-kawannya kepada Meff Paripurna itu memang rekayasa, dan Elza mempunyai bukti-bukti itu? Bukti-bukti yang dimaksud oleh Elza adalah print-out dari kicauan Meff Paripurna di akun Twitter-nya (@meffly), yang menurut Elza dikirim kepada Diego Michiels sehari sebelum kasus tersebut terjadi.

“Kami punya bukti-bukti bahwa Diego dijebak. Ini rekayasa sehingga terjadi hal itu (keributan),” ujar Elza Syarief (Metro TV, Sabtu, 17/11/12). Elza pun memperlihatkan kepada wartawan hasil print-out kicauan Meff di akun Twitter-nya itu. Bunyinya:

Buat inisial DM siap2 jadi tukang sampah atau jeruji tahanan. kampung dasar!

Dari bunyi kicauan tersebut, memang terkesan Meff sebelumnya telah sengaja memprovokasi Diego Michiels. Tetapi, apakah benar demikian?

Kasus penganiayaan tersebut terjadi di Domain Bar & Club, Gedung Senayan City, Jakarta, pada pukul 02.30 WIB, Kamis dini hari, tanggal 8 November 2012. Menurut Elza kicauan Meff di akun Twitter-nya itu dikirim sehari sebelumnya. Berarti, Rabu, 7 November 2012.

Tetapi, setelah saya teliti, ternyata kicauan Meff itu dikirim bukan pada Rabu, 7 November 2012, tetapi pada Kamis, 8 November 2012, pukul  08:07 AM (pukul 08:07 WIB, pagi), atau sekitar 5,5 jam setelah kasus itu terjadi dan dilaporkan ke polisi. Jadi, tidak benar apa yang dikatakan Elza tersebut. Mungkin Elza kurang teliti dalam hal ini.

Ini adalah kicauan di akun Twitter @meffly yang dimaksud:

13532284321955930751
13532284321955930751

Kemungkinan besar, setelah melaporkan kejadian penganiayaan terhadap dirinya itu ke polisi, Meff yang pun dengan perasaan geram mengirim kicauannya tersebut kepada Diego. Maksud dia ingin menyampaikan kepada Diego, bahwa kasus itu sudah dia laporkan ke polisi. Jadi, tunggu saja Diego menanggung akibatnya. “Reputasi kamu akan hancur. Kamu akan masuk penjara!”  Begitu kira-kira kalimat lainnya. Jadi, bukan dikirim sehari sebelumnya, seperti yang dikatakan Elza.

Justru ketika kita melihat ke akun Twitter @DiegoMichiels24, tak lama setelah kasus penganiayaan tersebut, ada seseorang (@prasetyayudhi1) yang mengirim pesan kepada Diego dengan kalimat sebagai berikut:

tapi knp malah pemain timnas keluyuran dugem. Kesannya tidak respect kepada kami yg akan bantu mereka”

(dikirim tanggal 8 November 2012, pukul 01.44 PM (pukul 13.44 WIB, siang). Yang dijawab oleh Diego Michiels dengan kalimat bernada emosional dan kasar. Dia menjawabnya dengan menulis (8 November 2012, pukul 02:17 PM (14.17 WIB, siang):

kamu mau apa you? talk to much if you have something to say talk in my face.”

13532284662120236922
13532284662120236922

Selain mengatakan bahwa kasus penganiayaan tersebut direkayasa, Elza Syarief juga membela Diego Michiels yang sebelumnya telah mengakui perbuatannya itu kepada polisi, dengan mengatakan bahwa pengakuan tersebut karena Diego kurang bisa berbahasa Indonesia dengan baik. Maksudnya, karena salah paham, Diego mengaku perbuatannya itu?

Apakah itu masuk akal? Dilihat dari kalimat-kalimat yang ditulis Diego di akun Twitter-nya itu, meskipun bahasa Indonesia belum bisa dikatakan baik, tetapi setidaknya dia mengerti bahasa Indonesia yang sederhana. Jadi, tidak masuk akal kalau karena salah mengerti bahasa Indonesia, dia “telanjur” mengaku perbuatannya itu kepada Meff Paripurna.

Apakah tidak ada penterjemah yang mendampinginya waktu itu? Juga, masa iya, Diego juga tidak paham ketika dia digiring ke ruang tahanan untuk ditahan? Kalau benar dia merasa tidak bersalah, tentu saat itu juga dia protes, tidak mau ditahan begitu saja.

Dilihat dari uraian tersebut di atas, sampai saat ini saya lebih percaya bahwa kasus penganiayaan Meff Paripurna oleh Diego Michiels dan kawan-kawannya itu bukan rekayasa. Murni kasus pidana penganiayaan, yang harus diusut polisi dengan cara-cara yang profesional sampai tuntas. Agar jangan ada lagi yang berani main-main dengan hukum di negeri ini, hanya karena dia merasa menjadi bintang dan dibutuhkan negara.

Pengacara yang baik adalah dia yang tidak membuat hitam menjadi putih, putih menjadi hitam. Tetapi, ketika tahu klien-nya memang salah, dia akan berupaya mengurangi hukuman yang akan diterimanya. ***

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun