Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menyanyikan “Ahok Pasti Tumbang”, Bambang DH yang Tumbang

31 Agustus 2016   00:57 Diperbarui: 28 Desember 2016   14:58 3899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bambang DH (sumber: detik.com)

Selama empat bulan menjadi pelaksana tugas (plt.) Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Bambang DH semakin lama semakin gencar menggalang kekuatan untuk menolak Ahok dicalonkan kembali oleh PDIP di pilgub DKI 2017. Salah satu aksinya adalah ketika pada 31 Juli 2016 ia menggalang kekuatan tersebut di acara pelantikan kader PDIP DKI di  kantor DPD PDIP DKI Jakarta, Jalan Tebet Raya, Jakarta Selatan.

Saat itu seusai acara, Bambang bersama kader-kader PDIP DKI menyanyikan lagu yel-yel: “Ahok pasti tumbang, Ahok pasti tumbang.”

Kegiatan tersebut kemudian diunggah di You Tube seiring dengan semakin kuat sinyal dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk memutuskan PDIP mengusung kembali Ahok-Djarot. Diduga pengunggahan video nyanyian “Ahok pasti tumbang” di You Tube tersebut disengaja untuk menunjukkan “perlawanan” PDIP DKI di bawah pimpinan Bambang DH agar Megawati tidak mengusung Ahok.

Namun yang terjadi kemudian, Senin, 29 Agustus 2016,  justru Bambang DH yang dipastikan “tumbang” dari jabatannya sebagai plt Ketua DPD DKI Jakarta itu. DPP PDIP mencopotnya dari jabatan tersebut. Bambang dikembalikan ke posisinya sebagai Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu.

Sebagai pengganti Bambang, DPP PDIP mengangkat Ady Wijaya yang sebelumnya adalah Bendahara DPD PDIP sebagai Ketua DPD PDIP DKI Jakarta definitif.

Dari pencopotan itu lalu beredar spekulasi dan isu bahwa pencopotan Bambang DH tersebut dikarenakan kegiatan-kegiatannya yang terus-menerus membawa PDIP DKI untuk menolak Ahok.

Padahal DPP PDIP belum memutuskan apakah mengusung atau tidak mengsung Ahok. Sikap Bambang yang semakin lama semakin gencar meggalang kekuatan di internal PDIP menolak Ahok bisa jadi ditafsirkan sebagai sikap yang mendahalui sikap Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Namun spekulasi tersebut dibantah oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Dalam penjelasannya Hasto menyebutkan alasan DPP PDIP mencopot Bambang dari jabatannya sebagai plt Ketua DPD DKI Jakarta adalah karena harus mengikuti Peraturan KPU, yang antara lain mengatur parpol yang mengusung pasangan calon kepala daerah harus berasal dari DPD parpol setempat atau DPP parpol. Ketua DPD parpol itu harus ketua yang sudah definitif, tidak boleh masih pelaksana tugas (plt.).

Alasan lainnya, DPP PDIP menilai Bambang harus fokus menjalankan tugas sebagai Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu, jangan rangkap jabatan. Bambang adalah anggota DPRD Jawa Timur, plt. Ketua DPP PDIP DKI Jakarta, dan  Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu PDIP dan pelaksana tugas Ketua DPD PDIP.

Di dalam AD/ART PDIP ditentukan: pengurus tak bisa merangkap jabatan di DPD dan DPP, sedangkan jabatan pelaksana tugas masih dibolehkan.

Penjelasan yang sama juga telah disampaikan juga oleh Wakil Sekjen PDIP bidang Program Kerakyatan Erico Sotarduga dan Wakil Sekjen PDIP bidang Program Pemerintahan Ahmad Basarah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun