Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kasus Neno Warisman, Bahayanya Ketika Politik Praktis Dibawa ke Dalam Pesawat Terbang

31 Agustus 2018   11:26 Diperbarui: 31 Agustus 2018   11:42 1688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Neno yang arogan, merasa diri sebagai orang penting, sehingga terlalu ge-er, merasa pesawat delay gara-gara menunggunya, dan Pilot yang konyol dan entah memang ada maksud dan motivasi tertentu sampai bisa mengizinkan Neno menggunakan PA untuk keperluan tersebut.

Setelah meminta maaf, Neno menjelaskan menurut versinya tentang kejadian penghadangan terhadapnya (sebagai tokoh #2019GantiPresiden) oleh massa di dekat Bandara Sultan Syarif Kasim, Pekan Baru itu, yang pada intinya menuduh pihak keamanan berpihak dan telah melakukan persekusi terhadap dia dan kawan-kawannya.

"Aparat meminta saya untuk masuk ke ruangan yang mereka inginkan. Saya karena sudah ditunggu mobil, jadi saya masuk ke mobil yang menjemput saya," ujarnya.

"Lalu berlangsunglah drama demi drama," katanya.

"Drama-drama" yang dimaksud Neno tentu adalah sebagaimana kisah yang ia viralkan sebelumnya.

Setelah tertahan di bandara sekitar tujuh jam karena jalan keluar bandara masih diblokir massa, dan sempat terjadi kericuhan antara massa penolak Neno dengan polisi, dan antara massa penolak Neno dengan massa yang mengaku dari FPI dan Laskar Melayu Riau yang hendak membebaskan Neno, dengan bertimbangan karena kondisi semakin tidak kondusif dan demi keamanan kota Pekan Baru, polisi akhirnya memutuskan untuk meminta Neno membatalkan niatnya datang ke Pekan Baru.

Tapi Neno justru mengviralkan tuduhannya bahwa aparat berpihak, bahwa ia telah dipersekusi aparat, ia bersama kawan-kawanya dibohongi, diminta ke ruangan VIP, tapi sesampai di sana, ternyata dipaksa kembali naik pesawat untuk pulang ke Jakarta.

Ia juga mengatakan aparat memperlakukan mereka dengan kasar, (mengintimidasi) mereka dengan membawa senjata api, padahal mana ada dalam kondisi demikian aparat bertugas menjaga keamanan tanpa membawa senjata?

Neno sempat curhat kepada Fadli Zon melalui pesan WhatsApp (WA) mengenai kejadian itu, dan curhat Neno itu pun diviralkan Fadli Zon. Di dalam pesan WA itu Neno mengadu kepada Fadli tentang apa yang menurutnya dipersekusi aparat. Dalam aduannya itu Neno pun mencaci Kabinda setempat yang dianggapnya kasar dan kejam terhadap mereka,  "Semoga Allah melaknatkan dia" tulisnya di pesan WA itu.

Capture curhat Neno Warisman kepada Fadli Zon menggunakan WhatsApp (detik.com)
Capture curhat Neno Warisman kepada Fadli Zon menggunakan WhatsApp (detik.com)
Pada video yang diviralkan sebelum dia naik pesawat itu, terlihat Neno berada di dalam mobil dikawal oleh beberapa aparat berpakaian preman, dengan narasi yang disampaikan oleh Neno:

"Ya, saya dipaksa pulang naik pesawat. Ooo, itu, mau dipaksa pulang. Ternyata dibawa ke sini. Tadi mobil ditimbukin, dan dipaksa semua orang keluar, dan sekarang dibawa ke dalam Bandara. Pake ada senjata semuanya. Ini Bapa-bapa bersenjata, tuh. Saya mau dipaksa pulang. Kalau saya bertahan di sini, kira-kira seperti apa? Pasti mereka lakukan suatu hal, kekerasan.  Ya, jadi negeri ini nggak ada undang-undangnya, nggak ada perlindungan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun