Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Roy Suryo Bicara Ngawur, Dilarang Bicara oleh SBY

22 April 2018   22:07 Diperbarui: 22 April 2018   22:15 1550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Isi pesan WhatsApp SBY kepada Roy Suryo yang melarang dia berbicara lagi di media (21/4/2018/detik.com)

Menjawab permintaan konfirmasi dari  wartawan, Roy Suryo membenarkan bahwa ia telah menerima larangan berbicara dari SBY itu yang disampaikan melalui ajudannya via WA, pada Sabtu, 21 April 2018, pukul 14:38 dan 15.02 WIB. Untuk itu ia sebagai kader Partai yang sangat tahu fatsun dan etika organisasi,  menerima dan patuh sepenuh hatinya untuk melaksanakan perintah SBY itu.

Tetapi, Roy Suryo tidak terima dengan bocornya perintah larangan SBY kepadanya itu ke wartawan, yang segera menjadi berita, lalu viral di media sosial, sehingga diketahui umum. Roy rupanya merasa malu dan gerah  juga karena larangan dari SBY untuknya itu diketahui publik.

Di press release-nya yang disampaikan ke grup WA wartawan, Roy mengatakan  seharusnya larangan SBY itu hanya boleh diketahui internal Partai Demokrat, dan tak boleh bocor ke luar. Namun, kenyataannya, mulai pukul 16:45 WIB hari itu (Sabtu, 21/4), dia mulai menerima banyak sekali  pesan WA, SMS, dan bahkan banyak telepon dari wartawan yang meminta konfirmasi kepadanya tentang hal itu.

WA dari SBY itu hanya ditujukan kepada tiga orang, yaitu dia sendiri, SekJend Demokrat (Hinca Pandjaitan) dan Kadivkomlik Demokrat (Imelda Sari), tetapi kenapa bisa bocor ke wartawan? Tentu ada pihak-pihak tertentu di internal Demokrat yang sengaja membocorkan, dan inilah bahayanya bagi Demokrat, karena sebuah Pesan internal (dari pak SBY) saja bisa bocor ke mana-mana, bahkan sampai WA group wartawan, tulisnya.

Apakah benar, kebocoran WA dari SBY tentang larangan Roy Suryo itu merupakan pertanda bahaya bagi Demokrat? Apakah itu artinya, Roy juga mau bilang ada "pengkhianat" di dalam Partai Demokrat, sehingga WA internal dari SBY itu bisa bocor ke wartawan, dan akhirnya menyebar luas di media sosial itu?

Siapa yang dicurigai Roy Surya sebagai pembocor itu? Apakah Hinca Panjaitan dan/atau Imelda Sari? Dua nama, selain Roy sendiri yang namanya tercantum sebagai penerima tebusan WA tersebut. Ataukah ajudan SBY yang mengirim WA itu kepada Roy Suryo?


Saya pikir "kebocoran" itu memang disengaja oleh salah satu petinggi Demokrat, bisa jadi atas persetujuan SBY juga, karena Demokrat merasa perlu hal ini diketahui publik, termasuk pihak media televisi penyelenggara acara berita dan   talk show, di stasiun-stasiun  TV, seperti IL di TV One, dan panitia penyelenggara diskusi-diskusi politik, agar tidak lagi mengundang Roy Suryo sebagai nara sumber mewakili Partai Demokrat di acara-acara  mereka itu.

Dan masyarakat juga dianggap perlu tahu, agar mereka pun mengerti bahwa omongan-omongan ngawur Roy Suryo tentang Jokowi dan PDIP itu bukan merupakan suatu sikap resmi Partai Demokrat sebagaimana yang diklaim Roy di acara ILC. Mungkin saja diam-diam pihak Demokrat sudah menghubungi pihak PDIP mengenai masalah yang ditimbulkan oleh Roy Suryo yang tidak baik kemungkinan adanya koalisi di antara kedua belah pihak itu.

Jika itu suatu sungguh kebocoran yang tidak dikehendaki SBY, mengingat sifat SBY, tentu dia sudah marah besar, dan biasanya kemarahan itu ia akan ekspresikan ke luar, ke publik, dengan melalui misalnya, konferensi pers tentang itu. Faktanya, tidak ada peristiwa tersebut.

Yang pasti juga, selama ini Roy Suryo memang banyak membuat pernyataan ke publik yang sesungguhnya sudah membuat malu Partai Demokrat, contohnya, silakan baca arsip artikel-artikel lama saya tentang Roy Suryo di Kompasiana, yang saya beri link-nya di bawah artikel ini.

Selengkapnya, begini isi klarifikasi Roy Suryo:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun