Mohon tunggu...
Derwan Dani
Derwan Dani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kedaulatan Rupiah di Ujung Utara Indonesia

14 Juli 2017   15:03 Diperbarui: 17 Juli 2017   01:37 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Saya memposting tulisan  ini di Kompasiana karena saran teman, Teman saya berujar bahwa untuk melatih menulis harus memiliki media untuk menyalurkan tulisan salah satunya menggunakan media kompasiana. Sangat jelas bahwa tulisan saya ini masih banyak kekurangan dan harus banyak perbaikan, namun apapun itu saya berusaha untuk menjadikan tulisan ini sebagai satu cara untuk memulai membiasakan diri untuk menulis. selamat menikmati..

Indonesia sebagai Negara kepulauan sering memiliki kendala dalam jalur distribusi. Jalur distribusi itu pula yang selama ini menjadi hambatan  yang dihadapi oleh Bank Indonesia untuk menyalurkan uang fresh untuk sampai kepada masyarakat dari sabang sampai merauke. Padahal semua masyarakat di Indonesia berhak untuk mendapatkan uang yang layak edar dan dalam jumlah pecahan yang sesuai.

Kendala jalur distribusi memang saat ini sudah mulai terhapuskan karena adanya jasa pengiriman barang antar pulau dengan menggunakan kendaran via darat laut dan udara, namun beda halnya dengan pendistribusian uang rupiah, karena prosedurnya tidak dapat dikirimkan melalui ekspedisi atau apapun  tanpa adanya pengawalan petugas keamanan (BRIMOB) dan pendampjngan oleh pegawai BI. Untuk kota-kota besar memang sudah tidak menjadi kendala karena jalur angkutan sudah banyak dan alternative jenis angkutan yang tersediapun beragam.

Jarak antar daerah diindonesia sungguh unik ada berapa daerah hanya dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan via laut dengan kapal laut berukuran kecil terutama untuk pulau-pulau kecil terluar yang ada di Indonesia seperti kepulauan Talaud yang ada di Provinsi Sulawesi Utara. 

Transportasi yang dapat ditemput dari pusat ibukota provinsi Sulawesi utara hanya dua pilihan yaitu melalui kepala laut dan pesawat terbang, kendala menggunakan pesawat terbang terbatasnya ruang bagasi karena ukuran pesawat terbang yang melakukan perjalan menuju kepulauan talaud hanya pesawat tipe ATR dengan penumpang kurang lebih 70 orang dan berat bagasi maksimal 20 kilogram per orang,  Sehingga walapun memungkinkan pendistribusian uang menggunakan jalur udara namun tidak optimal. Sedangkan menggunakan jalur laut membutuhkan waktu kurang lebih 13 jam dengan jadwal kapal hanya 2 kali dalam seminggu.  

Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi Bank Indonesia untuk menyalurkan uang layak edar (ULE) kepada masyarakat di kepulauan tersebut. Bentuk daerahnya yg berpulau-pulau menjadikan tantangan tersendiri karena ketikan uang sampai di kota kabupaten tersebut masih harus didistribusikan kembali dengan melalui jalur laut menggunakan kapal-kapal boat kecil dengan kapasitas penumpang kurang lebih 6 orang dan bagasi maksimal 100 kilogram.

Untuk menyelesaian permasalah distribusi uang yang layak edar di Kabupaten Kepulaan Talaud, Bank Indonesia pada tahun 2017 telah membuka kas titipan yang bekerja sama dengan Bank SulutGo sebagai pelaksana kas titipan Bank Indonesia di Talaud.

Dengan adanya kebijakan Bank Indonesia untuk membuka kas titipan di Kabupaten Kepulana Talaud menjadi angin segar untuk masyarakat di Talaud lebih mudah mendapatkan uang layak edar. Sehingga uang rupiah benar-benar menjadi simbol kedaulatan Negara Indonesia, mengingat Kabupaten kepulauan talaud berbatasan langsung dengan negaara Fhilipina.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun