Mohon tunggu...
Amakusa Shiro
Amakusa Shiro Mohon Tunggu... Engineer -

A masterless Samurai

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bahasa "Tarzan" Lebih Efektif untuk Komunikasi?

10 Desember 2017   07:00 Diperbarui: 10 Desember 2017   07:04 1887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu kesulitan yang biasa dihadapi (orang) sewaktu belajar bahasa Jepang adalah, pertama, tulisannya mempunyai tiga macam huruf yaitu katakana, hiragana dan kanji. Khusus intuk kanji, ada tambahan kesulitan yang lain yaitu satu kanji bisa mempunyai banyak cara baca (padahal di Tiongkok sendiri tempat asalnya kanji, satu kanji hanya punya satu cara baca).

Kedua, ada beberapa hal lain yang harus diperhatikan dan dipelajari secara seksama misalnya penggunaan partikel, ungkapan untuk konteks percakapan tertentu, dan masih banyak lagi.

Kemudian, hal yang paling sulit, terutama untuk penutur asing seperti saya, adalah komunikasi dalam bahasa Jepang untuk urusan bisnis. Komunikasi disini mencakup komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal misalnya tata cara ketemu rekan bisnis, cara tukar name card, cara menaruh name card di meja selama perundingan atau pembicaraan dilakukan, dan lain-lain. Untuk komunikasi verbal, umumnya digunakan bahasa/ungkapan yang halus dan formal yang lain dengan bahasa/ungkapan dalam komunikasi biasa.

Salah satu yang unik dari komunikasi verbal dalam bisnis adalah semakin panjang ungkapan/kata-katanya dan semakin menggunakan bentuk negatif, maka makin sopan pula ungkapan tersebut.

Contohnya begini.

Misalnya kita ingin orang memberitahu kita (tentang sesuatu), maka kalimatnya "biasa" nya adalah oshiete kudasai.

Lalu, perubahan bentuk kata itu dari bentuk yang lebih sopan sampai yang paling sopan adalah sebagai berikut :

oshiete itadakemasuka ?
oshiete itadakemasenka ?
oshiete itadakemasudeshouka ?
oshiete itadakemasendeshouka ?

Catatan : yang berwarna merah itu kata negatif.

Dalam percakapan tidak langsung (misalnya melalui telepon) juga ada beberapa hal yang unik. 

Contohnya, untuk menyuruh orang supaya menunggu, dalam bahasa Jepang ada beberapa kata/ungkapan yang digunakan. Shoushou, biasanya digunakan untuk permintaan menunggu dalam jangka waktu kurang dari 1 menit. Kemudian sukoshi, digunakan untuk permintaan menunggu dalam jangka waktu 1-2 menit. Lalu, kalau lebih dari itu tapi kurang dari 3 menit, maka digunakan kata shibaraku. Dan kalau dalam pembicaraan si penelpon/yang di telepon ingin check sesuatu dan kira2 butuh waktu lebih dari 3 menit, maka biasanya si penelpon/yang ditelepon akan bilang maaf karena masih butuh waktu maka dia akan menutup dulu telepon dan setelah ketemu apa yang dicari maka dia akan telepon balik .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun