Mohon tunggu...
Abdillah Danardana
Abdillah Danardana Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Studiert KommunikationSwiscensshaft an der UIN SUKA YK l 18 jahre alt l Kaffee trinken l Marlboro rauchen l Schön, Sie zu treffen :)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Belajar Fotografi Tanpa Kamera

18 September 2012   14:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:17 3538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dewasa ini, kamera seakan menjadi kebutuhan hidup bagi manusia. Baik itu kamera HP (Handphone), kamera analog, maupun kamera digital. Dalam kesempatan kali ini saya akan membahas tentang kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR).

Pengertian DSLR yang saya kutip dari Wikipedia adalah kamera digital yang menggunakan sistem cermin otomatis dan pentaprisma atau pentamirror untuk meneruskan cahaya dari lensa menuju ke viewfinder.

Kamera DSLR memilikia fungsi yang sama seperti kamera pada umumnya yaitu untuk mengambil jepretan gambar melalui proses mekanik dan elektronik. Hanya saja, kamera DSLR lebih sering dipakai oleh kelas profesional dalam bidang fotografi. Sebab kamera ini merupakan perkembangan langsung dari kamera SLR (Single Lens Reflex) yang ditambahkan perangkat elektronik berupa pergantian sensor penangkap cahaya. Bila dahulu kamera SLR menggunakan film sebagai sensor penangkap cahaya, kamera DSLR menggunakan alat elektronik bernama CCD atau dikenal dengan sensor CCD. Dalama kamera DSLR menggunakan media penyimpanan elektronik untuk data hasil jepret berupa memory card. Beberapa jenis memory card yang cukup luas dikenal diantaranya adalah compact flash ( CF ), secure digital ( SD ), dan multimedia card ( MMC ).

Walaupun kamera DSLR dapat dibilang sebagai kamera canggih, namun pastilah memiliki beberapa kekurangan. Salah satu kekurangan dari kamera DSLR adalah harganya yang dapat dibilang cukup mahal. Harga kamera DSLR untuk kelas pemula berkisaran antara Rp 5.000.000,00 hingga Rp 10.000.000,00. Untuk kelas Semi-Profesional berkisar antara Rp 9.000.000,00 hingga Rp 20.000.000,00. Sementara itu untuk kelas Profesional memiliki harga kamera yang cukup fantastis yaitu antara Rp 20.000.000,00 hingga Rp 40.000.000,00.

Bagi anda-anda sekalian yang ingin belajar fotografi menggunakan kamera DSLR namun tidak atau belum dapat untuk membeli sebuah kamera DSLR saya akan memberikan beberapa tips dalam belajar fotografi tanpa kamera DSLR, yaitu dengan menggunakan Kamera DSLR Simulator. Berikut ini adalah beberapa link untuk belajar fotografi tanpa kamera.

Pertama anda dapat belajar fotografi melalui simulator http://camerasim.com/3-words-prevent-this-dslr-rookie-mistake/

Dalam simulator ini anda dapat belajar cara memainkan focus di kamera DSLR. Istilah fokus menurut terminologi memiliki arti titik tempat berkumpulnya sinar yang melalui sebuah optik atau lensa. Dalam fotografi, sebuah gambar yang fokus didapatkan dengan cara menempatkan kumpulan sinar pada satu titik yang tepat berada di film atau di sensor (disebut focal plane). Bila titik terbentuk di depan atau di belakang focal plane, maka gambar yang dihasilkan menjadi tidak terfokus atau out of focus.

Simulator yang kedua dapat anda kunjungi di http://camerasim.com/slr-camera-explained/

Dalam simulator ini anda dapat belajar tentang cara kerja dari kamera DSLR. Simulator ini dapat mengatur  Aperture, Shutter, dan ISO.

Simulator terahkir dan menurut saya paling lengkap diantar yang lainnya dpat anda kunjungi di http://dslrguide.info/dslr-camera-simulator/

Dalam simulator ini tidak hanya dapat mengatur Aperture, Shutter, danISO. Namun juga dapat mengatur lighting, distance, dan focal length.

Bagi anda yang belum paham tentang 3 unsur utama dalam fotografi yaitu Aperture, Shutter, danISO. Saya akan memberikan sedikit penjelasan tentang 3 hal tersebut.

Aperture biasa juga disebut dengan diafragma, buka-an, f. Aperture adalah seberapa besar lensa terbuka. Semakin besar kita membuka lensa maka cahaya yang akan masuk ke kamera semakin banyak (terang), namun gambar akan menjadi blur. Semakin kecil kita membuka lensa, maka cahaya yang masuk semakin sedikit (gelap), namun bidang fokusnya akan semakin lebar dan tajam. Semakin kecil angka F-nya maka akan semakin besar bukaan aperture lensanya.

Shutter speed adalah seberapa cepat lensa dibuka dan cahaya mengenai sensor. Semakin cepat Shutter speed maka akan semakin gelap, namun anda dapat menangkap Freeze gambar bergerak. Semakin lambat Shutter speed maka gambar akan semakin terang, namun jika kita menangkap gambar bergerak yang terjadi shake atau goyang terhadap gambar yang dihasilkan. Mudahnya shutter speed adalah waktu antara kita memencet tombol shutter di kamera sampai tombol ini kembali ke posisi semula.

ISO adalah kepekaan sensor terhadap cahaya. Semakin tinggi ISO (dari 100 hingga 6400) maka gambar semakin terang. Namun apabila ISO kecil maka akan terjadi gelap, tetapi hal itu tergantung. cahaya sekitar.

Demikian yang dapat saya tuliskan, semoga bermanfaat bagi anda :)

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun