Harapan besar diletakkan pada kesinambungan gerakan JUNAÂ untuk jangka panjang. Wiji Wahyu Suciani menutup dengan nada optimisme, berharap bahwa gerakan ini akan menjadi cikal bakal tanam pohon berikutnya. Target utamanya jelas mengembalikan kehijauan kawasan untuk mewujudkan masa depan yang benar-benar berkelanjutan bagi Sukaratu.Â
Lebih dari sekadar menambah luasan tutupan hijau, Gerakan JUNA diharapkan mampu menanamkan kesadaran yang mendalam di benak masyarakat, mengubah pelestarian lingkungan menjadi warisan tak ternilai. Ini adalah tanggung jawab yang wajib dijaga oleh generasi sekarang bagi generasi mendatang, memastikan bahwa alam yang lestari akan menjadi modal utama kehidupan masyarakat di masa depan.
Sebagai konteks yang menunjukkan sinergi gerakan "Jumat Menanam" di lingkup yang lebih luas, Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) Cisayong, Agus Yandi mengatakan pada kegiatan serupa dilaksanakan oleh Perum Perhutani KPH Tasikmalaya dan CDK Wilayah VI di Agra Hotspring, Desa Sundakerta, Sukahening. Aksi ini menyulap kawasan wisata tersebut menjadi arena penghijauan dengan menanam 60 bibit pohon dari jenis Alpukat, Ketapang, dan Picung, yang dipilih karena manfaat ganda bagi ekosistem dan potensi ekonomi lokal.
Ia menegaskan bahwa esensi utama dari kegiatan ini adalah membangun kesadaran bersama, bukan sekadar simbolisme menancapkan bibit ke tanah. Diharapkan, setiap peserta, mulai dari petani lokal hingga pejabat, tidak hanya selesai saat penanaman, melainkan terus bertekad untuk merawat bibit tersebut agar tumbuh menjadi pohon yang kuat, demi menjamin manfaat ekologis dan ekonomis jangka panjang yang berkelanjutan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI