Mohon tunggu...
Danang Hamid
Danang Hamid Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance, father of three and coffee

Voice Over Indonesia Talent, Radio, Father of three and Black coffee

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Desa Bolang Selesaikan Mushola dengan Cara Suprarasional

3 Desember 2019   17:05 Diperbarui: 3 Desember 2019   17:51 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sunset di Bukit Kompos (Dokpri)

Dari aspek edukasi, Bumdes Bolang akan memperkenalkan teknik olah kopi permentasi berbasis riset. 

"Nanti kita buka Bolang Institute, itu mimpinya, kita buka kelas kuliah pertanian setiap hari Sabtu, mahasiswanya para petani di Desa Bolang, yang ngajar nanti dosen-dosen dari Unsil dan IPB. Mungkin nanti kita undang LIPI juga untuk berikan seminar pertanian. Yang pasti, prinsip kerjanya memperkenalkan cara riset dan teknologi ke petani supaya mereka kenal pertanian organik yang modern. Masalah besar kita selama ini adalah ketergantungan pupuk kimia, untuk itu langkah awal kita mulai penyadaran bahaya pupuk kimia ke petaninya dulu. Ini sudah kita mulai 1 kali tangga 25 Agustus lalu" papar Eko, agen intelektual yang banyak mendorong pergerakan Bumdes Bolang. 

Dari aspek kearifan lokal, wilayah Bukit Kompos Desa Bolang merupakan situs sejarah perjuangan dan pengungsian warga jaman DI/TII, di sana terdapat 2 situs keramat Desa Bolang. Selama ini kondisi situs tersebut belum terlihat dipelihara khusus. Melalui pengembangan Bukit Kompos diharapkan situs-situs tersebut dilestarikan lebih baik.

Kadisporapar dan Camat Dayeuhluhur Jajali Kopi Bolang Olahan BUMDES | dokpri
Kadisporapar dan Camat Dayeuhluhur Jajali Kopi Bolang Olahan BUMDES | dokpri
Pada kunjungan tersebut, Ketua Bumdes menyampaikan bahwa ia mendapatkan amanat dari kepala desa untuk merawat dan mengembangkan tanah Bukit Kompos seluas 4Ha. Hal tersebut dibenarkan oleh Sarjono, Sekdes Bolang, 

"Status tanah ini adalah tanah desa, tercatat administrasinya namun belum sertifikat. Saat ini sedang ada program sertifikasi tanah dan sedang kita ajukan juga untuk tanah Bukit Kompos ini supaya keluar sertifikatnya. Melihat pergerakan Bumdes belakangan ini, kami yakin Bukit Kompos akan berkembang. Bahkan terakhir kami menerima laporan penyusunan peta tanah oleh Bumdes yang dibantu Himpunan Mahasiswa Dayeuhluhur (HIMADA). Uji tanah di LAB IPB pun sudah diajukan sekarang sedang menunggu hasilnya, terakhir ketika survei secara sepintas ketinggian dan kondisi tanah cocok untuk Kopi Robusta," kata dia.

Kadisporapar dan Camat Dayeuhluhur Jajali Kopi Bolang Olahan BUMDES | dokpri
Kadisporapar dan Camat Dayeuhluhur Jajali Kopi Bolang Olahan BUMDES | dokpri
Pada kunjungan kerja tersebut Kadisporapar mencicipi Kopi Bolang, salah satu produk yang akan jadi andalan Bumdes. kopi tersebut diolah dari awal hingga proses roasting oleh Bumdes Bolang. 

Sebelumnya, Bumdes Bolang mendatangkan 4 orang pegiat dan pemerhati Kopi dari Tasikmalaya untuk memberikan pelatihan kepada pengelola Bumdes guna belajar memahami ilmu roasting kopi. Dari pegiat kopi Tasikmalaya-lah Bumdes Bolang belajar mengolah kopi. 

Ada 3 jenis Robusta yang diolah oleh Bumdes Bolang, yakni kopi endemik Bukit Kompos, Kopi Cilumping dan Kopi Cibebera. 

Melalui 3 varietas kopi tersebut Bumdes Bolang akhirnya melakukan eksperimen pengolahan kopi diantaranya dengan melakukan permentasi kopi selama 35 hari untuk mendapatkan  karakter winey dan lain-lain

"Ini Robusta mantap, berkarakter, dan khas. Tinggal cupping lalu promosi beneran aja kalau sudah ada modal. Nanti sinergi dengan pihak desanya ya mas"saran Kadisporapar. "Nah ini kan sudah ada produknya, tinggal bikin kelompok sadar wisatanya mas, namanya POKDARWIS. Itu SK-nya dari Kepala Desa. Nanti setelah itu ada POKDARWIS SK Bupati, kalau sudah terbentuk ini nanti kita bisa maju untuk mengambil berbagai peluang" kata Kabid Promosi Pariwisata Kabupaten Cilacap.

Ketua Bumdes Bolang, Akademisi Putra Daerah (Peneliti Suprarasional), Sekdes Bolang, Camat Dayeuhluhur dan Ketua BPD Desa Bolang | dokpri
Ketua Bumdes Bolang, Akademisi Putra Daerah (Peneliti Suprarasional), Sekdes Bolang, Camat Dayeuhluhur dan Ketua BPD Desa Bolang | dokpri
Diskusi panjang  pun terjadi di Bukit Kompos, hal ini bagi warga Bolang merupakan representasi pemerintahan Kabupaten Cilacap, dimana kunjungan rombongan pemerintahan berkeliling melihat dan meninjaubruas-ruas wilayah bukit kompos dengan berjalan kaki untuk mengenali potensi lebih detail lagi.  Tingkat kemiringan lereng Bukit Kompos yang cukup tajam pun tidak membuat rombongan lelah, tetapi terlihat sebaliknya menambah ssemangat dalam menggali potensi Bukit Kompos yang masih asri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun