Untuk itu, beberapa daerah di Jawa Barat kini mulai kembali menggarap ide dan gagasannya masing-masing dalam mengembangkan potensi setelah beberapa daerah lainnya terlebih dulu bersolek seperti kawasan Geopark, Ciletuh Sukabumi.
"Kasarnya, kita juga sedang berperang dengan kabupaten lainnya dalam mengejar ketertinggalan di dunia wisata, jalan yang terhubung antara Rajapolah hingga Cihaurbeuti itu kan inginnya Kabupaten Ciamis supaya banyak yang terserap di sana dengan memotong jalan di Rajapolah, nah kita potong lagi dari Ciawi supaya mobilitas itu bisa belok juga ke sini dan akses ke Galunggung lebih gampang, komo di Galunggung aya kopi" seloroh Doktor kelahiran 15 September tersebut.
Apa yang dikatakan Dosen Unsil tersebut sangat logis bila melihat Jalan Cisinga membentang dari kecamatan Ciawi hingga Singaparna yang merupakan  salah satu infrasrtuktur pendukung bagi terciptanya kunjungan wisata yang sesuai harapan. Lalu kapan jalur baru Cisinga ini dibuka dan beroperasi? Mungkin sebentar lagi.
"Pangandaran saja meminta akademisi dari Unsil secara kelembagaan untuk mengembangkan daerah mereka, piraku Tasik nggak?" tanggapan Nono Kurniawan ketika Tantan menjelaskan aktivitasnya di luar kabupaten Tasikmalaya dalam rangka berpartisifasi aktif memberikan sumbangsih bagi kemajuan daerah Priangan Timur di sektor wisata.
Dari secangkir kopi Galunggung yang diseduh lalu disesap tanpa gula, kita bisa berpikir merdeka merumuskan dan memetakan potensi besar bagi perkembangan daya tarik wisata yang masih minim, banyak variabel yang kemudian nampak seperti aspek akomodasi, sarana prasarana, aksesbilitas yang sebetulnya dapat dioptimalkan dan ditingkatkan melalui beberapa tingkatan keamanan dan kenyamanan serta promosi yang memadai.
