Kau tak pernah mendapat gelisah yang membunuh mimpi setiap malammu
Lalu, bagaimana kau bisa bercerita tentang resah yang mengurung jiwa dalam setiap langkah
Bukan kau yang dihina, dicaci bahkan diinjak setiap kali mencoba berdiri
Tapi kau selalu memberi kata yang kau bilang sebagai penyemangat hati
Pernahkah kau menghadapi hunusan pedang yang siap memenggal kepalamu?
Atau pernahkah sekali saja asamu dikoyak derita yang bersumpah mengutuk takdir?
Kalau aku belum pernah
Meski hati ini seringkali harus menumpahlan darah
Tapi aku sekali waktu menatap lebih buruk daripada itu semua
Sebab kau takkan pernah mampu merasakan indahnya hidup tanpa kenangan atau sahabat penyembuh luka
Biarkan sembilu menyayat tanganku, tal ada sakit juga perih yang akan membunuhku