Mohon tunggu...
Ridwan Harahap
Ridwan Harahap Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis apa yang mau ditulis

Hanya seorang manusia biasa yang suka memandang awan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Beku

29 April 2011   14:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:15 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengapa kusulit melupakanmu

Bagai parasit kau bersarang di otakku

Membuat liang, hisap sampai kosong

Lalu kau penuhi lagi dengan sinarmu

Berulang kali setiap waktu

Bagai candu tanpa mati

Kutunduk jatuh tanpa jiwa

Tapi kau kembali berikanku jiwa

Betapa mulianya dirimu

Kudengar merdu para trubadur bermain

Alunannya memutar hati

Hati yang beku untuk dirimu

Wahai dewi perkasa nan bijak

(May 30, 2007)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun