Mohon tunggu...
Damar Dwi Nugroho
Damar Dwi Nugroho Mohon Tunggu... -

Pegiat Sosial

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nenanti Binasa

18 Juni 2012   10:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:50 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sejenak kuterpaku menatap hamparan yang menguning, tenang mendayu

Jernihnya air tenang mengalir sebening mata hati

Matahari yang telah condong kebarat menuju peraduannya, sinarnya menyalakan nyala kesejukan

Anginnya semilir berhembus menerpa kulit terasa sejuk hingga di hati

Ditingkahi tupai yang berlompatan di antara dahan, menambah riang gejolak batin

Riuh kicau burung diantara hijunya dedaunan yang terayun diterpa semilir angin, menjadikan damai dihati

Namun, ini akan sampai kapan ?

Sampai beton beton itu tumbuh angkuh menjulang

Sampai lambaian kabel kabel yang silang sengkarut menjuntai

Sampai sinarnya membakar tubuh

Hingga sampah sampah menyesaki ruang batin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun