Kolaborasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE), tak diragukan lagi sangat membantu dan saling menguntungkan tentunya.
Adalah usaha Rendang Mama Eva di Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumatera Barat yang selalu memakai jasa JNE untuk pengiriman paket rendangnya ke berbagai daerah di nusantara.
Pipit Faidal Fanum, pemilik Rendang Mama Eva menyebutkan, kalau pihaknya sudah lama menggunakan jasa JNE. Berproduksi di Belubus, kampung kecil di Kecamatan Guguak, Pipit menggunakan motornya untuk sampai ke kantor JNE di Kota Payakumbuh, pada saat musim mengirim paket rendangnya.
Di samping pengusaha UMKM Rendang Mama Eva, ibu tujuh orang anak ini juga seorang guru di salah satu pondok pesantren di Limapuluh Kota. Bahan baku rendang dibelinya di Pasar Payakumbuh, dan dimasak di rumahnya di Belubus.
Rendang Mama Eva terkenal enak, dan hampir banyak orang di berbagai kota besar di Indonesia tahu dan merasakan enaknya rendang buatan Pipit ini.
Musim lebaran, permintaan akan rendang Mama Eva lumayan meningkat. Terutama dari perantau Minangkabau yang tak pulang kampung saat lebaran, lebih memilih Rendang Mama Eva, untuk dinikmati saat libur lebaran.
Sejak pandemi covid melanda negeri ini, permintaan akan Rendang Mama Eva pun kian bertambah. Hingga saat ini, perkilogramnya Pipit menjual rendang Rp250 ribu plus ongkos kirim.
Enaknya pakai jasa JNE, cerita Pipit, adalah barang yang dikirim bisa dikontrol sampai ke alamat tujuan. Sungguh sangat luar biasa, dan tentunya komplain dari konsumen bisa dianulir dengan baik, lewat bukti yang tersimpan di digital.
"Sejak paket kita antar ke JNE, sudah sampai mana perjalanannya bisa kita pantau di HP, sampai terakhir di alamat yang dituju," ujar Pipit berkisah dalam memajukan UMKM Rendang Mama Eva milik dia.
Begitu pun sebaliknya, saat Pipit berbelanja secara online, juga tak pernah memakai jasa lain untuk pengirimannya, selain JNE. "Saya juga banyak belanja di Jawa untuk keperluan dijual di kampung, tetap oke dengan jasa JNE," ulas dia.