Mohon tunggu...
mohammad mustain
mohammad mustain Mohon Tunggu... penulis bebas -

Memotret dan menulis itu panggilan hati. Kalau tak ada panggilan, ya melihat dan membaca saja.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Adu Jurus Fahri Hamzah Vs M. Nazarudin

22 Februari 2018   16:18 Diperbarui: 22 Februari 2018   16:25 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diolah dari foto Infoindonesiakita.com, redaksiindonesia.com, tribunnews.com, tirto.id, detik.com, menggunakan change photo background dan ultimate photo mixer

Di sinilah menurut saya Fahri terlalu banyak omong, pakai tuduh ada persekongkolan antara Nazarudin dan KPK lagi. Ya, sebenarnya kalau itu dianggap sebagai balasan perang urat syaraf sebelum ring tinju peradilan korupsi Indonesia digelar, sah-sah saja. Hanya saja, jadinya kok melebar pertunjukannya. 

Seharusnya, Fahri taktis dan tidak main tuduh begitu. Dia itu pejabat negara, wakil ketua DPR tak berpartai. Omongannya itu omongan pejabat, yang tidak boleh asal main tuduh saja. Selama ini, sebagai anggota DPR yang punya kekebalan dalam mmberikan penilaian atas kinerja eksekutif, dia memang sering bicara yang memancing kontroversi. Tapi, kali ini tuduhan yang diutarakannya bisa berimplikasi perkara pidana, lho.

Kalau memang pernyataan Nazarudin itu pepesan kosong, semestinya dia cukup tertawa dan hepi-hepi saja. Ibarat tong, nyaring ketika dipukul tapi kosong isinya. Tapi reaksi Fahri kok seperti orang panik. Jangan-jangan penilaian ICW kalau reaksi Fahri seperti "calon tersangka KPK yang kepepet" itu benar adanya. Ih...ngeri-ngeri sedap.

Nazarudin selama ini kan memang sering menyebut beberapa orang terlibat korupsi. Ada yang kemudian benar-benar jadi terdakwa dan dipenjara, ada pula yang baik-baik saja. Sebut saja nama Ibas yang kini muncul dalam buku hitam Setya Novanto itu. Nazarudin pernah menyebut Ibas terlibat dalam kasus korupsi di SKK Migas, yaitu pembangunan anjungan lepas pantai bersama mantan jetua Komisi VII DPR almarhum Soetan BatBathugana. [2]

Nah, mengacu pada perjalanan kasus korupsi di Indonesia dengan pelakon Nazarudin, Fahri seharusnya lebih cool dalam menghadapi M.Nazarudin. Apa mungkin sudah bawaan Fahri, seperti konsistennya dia berduet dengan koleganya Fadli Zon dalam "menyinyiri' Jokowi? 

Dia selama ini juga dikenal konsisten jadi musuh bebuyutan KPK yang sudah disuruhnya pindah ke Korea Utara karena menggelar OTT tak kunjung berhenti. Nah, mungkin karena faktor ini dia langsung menuduh KPK berkonspirasi dengan Nazarudin untuk menjeratnya.

Tak berhenti di situ, dia meminta polisi turun tangan mengungkap konspirasi itu. Alasannya, ada skandal dalam pemberantasan korupsi yang hanya merujuk pada nyanyian Nazarudin dan OTT. Dia bersedia menjadi saksi dan menyerahkan bukti kalau polisi mengusutnya.[3]

Reaksi Fahri Hamzah ini memang agak aneh. Kenapa kalau punya bukti ada skandal di KPK, tidak langsung saja lapor dengan membawa segepok bukti. Kalau ICW mencibirnya, rasanya kok ya pas. Setya Novanto kan juga pernah melakukan hal itu melalui pengacaranya.

Agaknya prolog adu jurus Fahri Hamzah versus M. Nazarudin masih akan terus berlangsung. Sebuah hiburan yang menarik bagi kita rakyat Indonesia. Ya memang hanya ini yang bisa kita nikmati. Sekali lagi, sambil geleng-geleng kepala, cekikikan, atau merasa nelongso karena hanya tahu ada bagi-bagi duit miliaran hingga triliunan tapi tak kebagian sedikit pun. Ya... nasib.

Salam salaman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun