Mohon tunggu...
Dainsyah Dain
Dainsyah Dain Mohon Tunggu... Wiraswasta - Chief Education Officer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Chief Education Officer di Yayasan Pendidikan Nasional Swadaya, Bandung. Konsultan Komunikasi-sains: manfaat medis dan peluang bisnis Vernonia amygdalina alias daun afrika; DAIN Daun Afrika Inovasi Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Ditemukan, Bahan Bakar Jet dari Fermentasi Jamur

7 Mei 2015   07:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:18 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14309633871396932219

[caption id="attachment_415626" align="aligncenter" width="573" caption="Jamur hitam yang bernama latin Aspergillus carbonarius ini memproduksi hidrokarbon yang memungkinkan untuk dijadikan bahan bakar. (www.cirad.fr)"][/caption]

Dengan teknologi fermentasi, para ilmuwan Amerika Serikat telah menemukan metode untuk membuat bahan bakar pesawat menggunakan jamur hitam. Jamur ini biasa ditemukan pada daun dan vegetasi yang membusuk. Biofuel ini diperkirakan akan mencapai level ekonomis dalam waktu lima tahun.

Jamur yang digunakan bernama latin Aspergillus carbonarius. Jamur telah digunakan untuk menghasilkan hidrokarbon. Ini adalah bentuk dasar dari minyak bumi, dan jenis yang dihasilkan cocok sebagai bahan bakar penerbangan.

Biofuels adalah bisnis besar terutama dalam kaitannya dengan prediksi kelangkaan bahan bakar fosil. Biofuel termasuk bahan bakar yang diproduksi dari konversi biomassa (seperti materi tanaman.)

Untuk menghasilkan hidrokarbon, jamur diberi makanan oatmeal, jerami gandum dan sisa produksi jagung. Jamur memproduksi enzim yang mampu mengkonversi biomassa menjadi gula. Untuk mencapai hal ini, tim peneliti melakukan banyak ujicoba karena kompleksitas biologi jamur. Percobaan-percobaan dilakukan hingga ke tingkat molekuler.

Setelah kondisi yang dioptimalkan, jamur melakukan sebagian besar pengolahan tanpa bantuan dan, dalam kondisi pengujian, telah mampu menjadi generator alami menghasilkan biofuel. Proses terus dioptimalkan untuk memaksimalkan hasil dan untuk membuat proses seekonomis mungkin. Ini melibatkan upaya menemukan strain jamur yang optimal dan memproduksi varian mutan jamur.

Mungkin jamur tertentu yang "ajaib" telah dipatenkan. Mikroorganisme yang umum ditemukan di alam dalam bentuk aslinya tidak dapat dipatenkan, karena itu perlu sedikit "perubahan". Mikroba dapat dipatenkan jika mereka telah dimodifikasi secara genetik. Selain itu, proses dan produk yang diperoleh juga dapat dipatenkan.

Penelitian ini dipimpin oleh para ilmuwan yang berbasis di Washington State University. Penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Fungal Biology. Makalah penelitian dijuduli “Production of hydrocarbons by Aspergillus carbonarius ITEM 5010.”

Potensi sumber lain biofuel adalah ganggang. Seperti jamur, ganggang merupakan sumber daya alam yang potensial karena mereka berkembang biak dengan cepat dan ditemukan dalam kelimpahan. Alga dapat dikonversi menjadi berbagai jenis bahan bakar, tergantung pada proses dan bagian dari sel yang digunakan. Jika bagian berminyak dari biomassa alga diekstrak, maka dapat dikonversi menjadi biodiesel. Sedangkan kandungan karbohidrat dari ganggang dapat difermentasi menjadi bahan bakar bioetanol atau butanol.

SUMBER: www.digitaljournal.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun